Rape Cases in My Country, Indonesia
(Kasus Pemerkosaan di Indonesia)
What is rape? Rape is a type of sexual assault usually involving sexual intercourse or other forms of sexual penetration carried out against a person without that person’s consent. The act maybe carried out by physical force, coercion abuse of authority or against a person who is incapable of giving valid consent, such as one who is unconscious, incapacitated, has an intellectual disability or is below the legal age of consent. The term rape is sometimes used interchangeably with the term sexual assault (According to Wikipedia)
So, in this opportunity I would to discuss about Rape in my beloved country, Indonesia. The data shows that when 2010, KPAI said that there are 45,7% (53 cases), when 2007 61,8% or 1.160 cases are rape cases (tindakan sodomi) to children. And the data always rise every year. How poor. Let take some examples. Permerkosaan seorang wanita hingga tewas dan hal yang lebih me-MIRIS-kan lagi adalah wanita ini tewas dengan keadaan telanjang dan juga ganging cangkul yang tertancap di kemaluannya. Seorang wanita berumur 14 tahun diperkosa oleh 14 pria secara bergilir hingga tewas dan 7 dari 14 pria itu adalah anak dibawah umur. Hal baru yang saat ini marak diperbincangkan adalah viralnya sebuah official account in Facebook dimana anggotanya adalah para lelaki yang sedang mencari anak perempuan yang masih dibawah umur untuk dipacarin, bahkan diperkosa. Didalam masyarakat, kalangan ini biasa disebut pedofil. Apa untungnya buat mereka itu adalah urusan psychology yang saya tidak mengerti. Tapi lagi-lagi saya merasa sangat miris. Saya sendiri sudah baca beberapa isi komentar pada setiap postingan mereka bahkan ada yang memberi saran dan tips menaklukkan anak kecil. Dan data terakhir yang saya temukan pada tahun 2015, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan mencatat bahwa terdapat 321.752 kasus, yang artinya bahwa 881 kasus terjadi setiap harinya. Dan peningkatan kasus itu dari tahun sebelumnya adalah 9%. So, apa yang salah sehingga begitu banyak rentetan kasus lainnya yang tidak bisa saya sebutkan dan cari satu-persatu. Who’s to blame?
In my personality, me as a woman still not safe from sexual abuse in Indonesia, saya tidak bisa menyalahkan banyak pihak disini apalagi untuk menyalahkan pemerintah saya sangat tidak berani. Tapi harus ada penegasan yang lebih untuk keamanan wanita dan anak di negeri ini. Yang lebih membuat saya merasa malu dan miris adalah terlalu banyak anak dibawah umur yang bahkan belum mengerti hal ini malah sudah melakukannya. Kenapa, seorang perempuan yang masih SMP baru pulang sekolah yang artinya masih mengenakan seragam sekolah bisa diperkosa? Itu artinya bukan salah pakaian wanitanya. Mengapa seorang kekasih tega menggilir pacarnya untuk diperkosa bersama teman-temannya hingga tewas? Siapa dan apa yang salah sebenarnya di negeri ini untuk kasus ini? Satu-satunya yang bisa saya pikirkan dan yang paling berpengaruh besar dalam hal ini adalah lingkungan. Baik itu lingkungan di keluarga ataupun lingkungan di pergaulan. Tapi setelah saya pikir kembali, tidak menutup kemungkinan seorang yang latar belakang keluarganya baik tidak dapat berbuat seperti ini. Lalu saya mencoba mencari hal lain yang bisa disalahkan dalam kasus ini. Apakah pendidikan? Mungkin saja, jika kita mencantumkan sex education dalam kurikulum pendidikan kita itu semua akan mengatasi rasa penasaran anak terhadap hal itu. Tapi, tidak juga. Dan akhirnya saya benar-benar tidak mengerti apa yang harus saya salahkan lagi?
Saya hanya ingin kita semua dalam agama apapun berdoa untuk satu konteks yaitu Rape Cases in Indonesia. Saya tau bahwa bukan saya saja yang merasa miris terhadap hal ini tapi kita semua. Satu-satunya orang yang paling bisa mengatasi hal tersebut adalah kita sendiri. Dalam kasus seperti ini tidak bisa diperdebatkan bahwa wanita atau lelakinya yang salah. Tapi dalam hal ini mari kita terus mendoakan negeri ini. Jangan pikirkan bagaimana caramu berdoa dan Siapa nama Tuhan yang kau sebut dalam doamu, tapi pikirkan negeri ini, sudah terlalu rusak moral bangsa ini, terlalu jauh bahkan hamper hilang. In the end, sebagai generasi mudaq penerus bangsa, mari kita berani untuk bertindak tegas terhadap diri sendiri, baik itu dalam hal berpakaian atau dalam hal pergaulan atau dalam hal berhubungan pacaran atau dalam hal berteman, dalam hal berkata dan bertindak semuanya harus dipikirkan baik-baik. Sekian. Terimakasih.
sources:
https://www.google.com/amp/s/loveindonesiachildren.wordpress.com/2016/06/24/angka-kejadian-kekerasan-seksual-di-indonesia/amp/
http://open.concordreview.com/index.php/2016/07/26/women-still-not-safe-from-sexual-abuse-in-indonesia-6/
http://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/english/134746-rape-culture-patriarchy
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/05/160516_indonesia_kekerasan_seksual
Wikipedia.com