Rabu, 01 Juni 2016

kenapa memilih semantic?

kenapa pilih semantik untuk jadi bahan pembelajaran di linguistik? emang ntar ilmunya bisa diterapin kemana aja? asiknya apa sih? emang manfaatnya apa?

pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang kalau dijawab satu yang lain bakalan ikut terjawab.
kenapa saya memilih semantik? saya suka banget bermain sama makna dan suka menganalis kata. kalau bahasa anak sekarang suka kepo. tapi ini kepo yang bermanfaat. saya suka mencoba mengerti banyak persepsi. awalnya karena saya suka baca novel. kadang, kalau kita tidak cuma baca aja gampang, tapi harus ngerti perasaan penulis, harus ngerti apa yang coba disampaikan dari setiap chapternya. setiap orang pasti punya persepsi yang berbeda beda. misalnya, ada cowo yang baik banget tipenya. emang ini cowo baik banget ke cewe atau ke cowo. tapi, karena tipenya ini, para cewe suka beradu persepsi. ada yang bilang cowo itu PHp,PLAYBOY,MODUS dan lain-lain. padahal, emang ini cowo baik banget. kalau kita tidak bisa mengartikannya dengan serius, pasti akan banyak argumen negatif yang kita ciptain dipikiran kita untuk cowo baik tadi.

semantik bisa diterapin dibanyak bidang kehidupan. misalnya bidang kedokteran, untuk membaca hasil check itu perlu bantuan ilmu semantik. saya ambil contohnya lagi, misalnya dalam ilmu perpustakaan, Penerapan hubungan semantik dalam ranah ilmu perpustakaan digunakan pada kegiatan pengolahan bahan perpustakaan. Hubungan semantik berkaitan erat dengan analisis subjek dan penentuan istilah dalam pengindeksan sebagai titik akses yang bermanfaat pada proses temu-balik informasi. Oleh karena itu, hubungan dua kata atau istilah ini selanjutnya diuraikan lebih lanjut dalam berbagai bentuk kategori hubungan . dan banyak lagi contohnya.

jadi, belajar semantik ini asik banget. kita akan dilatih untuk beradu argumen dengan banyak argumen orang lain dan argumen kita sendiri. ilmunya juga tidak akan sia-sia. percaya deh. ohya, semoga nanti saya dan kalian bisa menerapkan ilmu ini disalah satu bidang yang ingin kita kuasai ya. GBU

1 komentar: