Mineral
Water Dream
Aku benci jika harus pindah ketempat
yang baru dan sangat asing. Maksudku, aku harus beradaptasi dan belajar untuk
mencari hal-hal yang akan aku sukai disana(ditempat baru itu). Aku, Neral
Oceana, mahasiswi atau harus kukatakan alumni yang baru saja menyelesaikan
pendidikan sarjanaku dibidang jurnalistik,ilmu komunikasi di universitas yang
dari SMP sudah kudambakan, Universitas Multimedia Nusantara. Mungkin,
seharusnya aku memperkenalkan diri dengan gelarku, Neral Oceana,S.Ikom. bukan,
aku bukan ingin sombong, aku hanya sangat sangat sangat bangga karena
menyelesaikannya dalam waktu yang sama seperti Jepang menjajah Indonesiaku,
yap, 3,5 tahun dan dijurusan yang sangat aku sukai dan bagiku, tak ada hal yang
lebih membanggakan selain berhasil menyelesaikan rencana-rencana hidup kita. Tentu
saja, hal itu tak terlepas dari bantuan Tuhanku dan orang-orang yang tak lelah
mendukungku dalam segala keputusanku. Terlepas dari semua kebanggaanku, aku
tahu persis bahwa kalian sangat bingung dengan arti namaku. Neral itu diambil
dari kata Mineral yang artinya supaya aku bersifat seperti air mineral, berguna
bagi semua orang. Sedangkan Oceana artinya laut/samudra(ocean). Semua namaku
berhubungan dengan air yang berarti kehidupan semua orang. Dan saat ini, aku
berusaha mencari cara yang tepat bagaimana aku bisa benar-benar menggunakan
nama itu dikehidupan nyata, memberi kehidupan bagi semua orang, atau at least
beberapa orang.
Hentah apa yang merasukiku semalam
suntuk, aku tiba-tiba membeli tiket pesawat untuk penerbangan dari tangerang
menuju NTT,tepatnya Pulau Ende. Mungkin, inilah salah satu cara terbaikNya
untuk aku dapat menggunakan arti namaku. Sambil mendengarkan salah satu lagu
favoriteku yaitu Kolam Susu, aku mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai
tempat baru yang akan menjadi tujuanku itu. Tidak, aku tidak mencari informasi
dengan cara membaca Koran atau menanyakan dosen-dosen yang barangkali pernah
singgah kesana. Aku menggunakan cara anak muda zaman sekarang yaitu dengan
bantuan internet. Pemaparan yang sangat indah menyita perhatianku, sangat alami
dan damai. Aku merasa itu adalah tempat yang mungkin tak terlalu buruk. Aku bisa
mengambil beberapa foto dan menulis jurnal atau hal-hal lainnya. Namun, sebuah
web yang kubaca setelahnya sangat membuatku iba.
Aku tak tau bahwa NTT adalah
salah satu tempat di Indonesia yang sangat sulit akan air bersih. Aku hanya
mengira itu adalah sebuah hoax agar situsnya banyak dikunjungi dan orang itu
mendapatkan bayaran. Tapi, entah kenapa aku merasa bahwa aku harus kesana. Aku menelfon
beberapa teman untuk diajak kesana dan mereka menolak. Kupikir ini waktunya aku
untuk lebih mandiri. Malam itu juga, ku packing semua barang-barang yang akan
kubawa dan mungkin tak akan aku temukan disana, salah satunya adalah Mineral
Water. Yap, aku membeli satu kotak mineral water dalam kemasan botol untuk
kubawa. Hentah kenapa, aku sangat antusias
dengan keberangkatanku. Sedikitpun, aku merasa tidak ada keraguan dalam benak
alumni baru ini.
Setelah berpamitan dengan orang-orang dirumah dan berpamitan
dengan anjing kesayanganku browny, aku langsung masuk kedalam taxi yang sudah
15 menit lalu menungguku didepan pagar rumah bercat biru(lagi-lagi berhubungan
dengan air). Kurasa, aku tidak akan merindukan tempat ini karena tempat baru
yang menjadi pilihanku akan sangat menyenangkan. Menunggu keterlambatan
perbangan, aku duduk dengan laptopku dan mencoba mencari akses wifi untuk
sekedar membuka beberapa sosial media. tak lama, panggilan untuk penerbanganku
pun tiba. Akupun masuk pesawat tentunya setelah melakukan beberapa hal yang
harus dilakukan. Aku berdoa sepanjang penerbangan supaya aku tidak kecewa
dengan pilihanku, karena kalau aku sampai kecewa, aku tak tau harus apa. Setelah
beberapa kali transit, pesawat ini akhirnya mendarat dengan mulus. Aku langsung
mencari taxi untuk mengantarkanku ketempat yang memang sudah kurencanakan
sebagai tempat tinggal sementaraku.
Namun, aku sangat kecewa. Tempat itu sangat
diluar dugaanku. Terlalu kumuh untuk gadis kota sepertiku. Seharian aku tidak
keluar rumah kontrakanku dan aku hanya berdiam dan berdoa dan menyesal dan
menangis dan kecewa. Aku telah menekatkan diri dan mengorbankan tabungan yang
seharusnya kupakai untuk membeli kamera baru dan beberapa peralatan baru kini
lenyap sudah dan balasan yang kudapat adalah kota kumuh ini?TIDAK!!! aku tau
ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun, lagi-lagi aku kecewa, ini nyata bahkan
sangat nyata. Sore itu, aku berusaha mencari tempat untuk membeli makanan dan
sekedar jalan-jalan, siapa tau ada tempat bagus tersembunyi yang memang dibuat
khusus untuk orang-orang yang menyesal datang kesini seperti aku. Sambil membawa
sebotol mineral water ditangan dan kamera yang bergantungan dileherku, aku
mencoba melihat keadaan yang sangat sial untukku. Tiba-tiba, seorang anak kecil
terlihat sedang mengambil sebuah air dari tempat yang tak layak disebut bersih.
Aku tak tahu, entah itu sungai atau selokan atau sumur atau apapun. Dia terlihat
meminumnya dan mandi disana, ditempat yang sama yang digunakan orang-orang
untuk mencuci, minum, dan hal-hal lainnya.
Aku tak bisa menahan kakiku untuk menghampiri
anak laki-laki itu. “ kakak mau mandi ya?” tanyanya tanpa enggan. “ha? Mandi disini?
Tidak mungkin dek, ini bukan tempat yang bersih. Aku bisa sakit dan gatal-gatal”.
“aku raim kak, kakak pasti pendatang dari kota besar ya? Memang tempat ini
tidak bersih tapi inilah sumber kehidupan kami” dia menjawabku dengan
tersenyum. “kenapa tidak mandi dirumah saja dan minum air mineral yang ada
dirumah atau beli diwarung? aku neral oceana, dan ya, aku dari pulau jawa”. “kak
neral, dirumah pun airnya seperti ini dan jika membeli air seperti yang kakak
bilang, kami lebih baik membeli beras dan kebutuhan lainnya. Hal ini sudah
biasa bagi kami, minum,mandi dan mencuci ditempat yang sama. Sungai ini
kehidupan buat kami. Kami akan sangat bersyukur jika memiliki air bersih tapi
ini saja kami sudah bersyukur. Apa yang ada ditangan kananmu kak? Air mineral
dari kota yang kau bawa?” “iya, ini aku bawa dari kota”. “ memang, rata-rata
pendatang yang hendak berlibur kesini membawa beberapa air mineral. Air bersih
disini selain sulit juga mahal. Karena mengambilnya sangat jauh dari tempat ini
kak. Bolehkah aku meminta airmu?” “ya, silahkan saja. Aku masih punya beberapa
lagi dirumah. Ini. Ambillah dan sepertinya aku harus kembali. Aku harus mandi
setelah dari tempat ini.” “mandi saja disini kak, aku yakin ditempat kakak
tinggal airnya juga begini. Air bersih hanya ada saat hujan deras. Itulah yang
biasa ditampung warga sini. Rumahku itu, yang ada ibuk sedang menjemur pakaian
dengan baju warna merah. Kalau kakak butuh bantuan, datang saja.”
Aku tak
memperdulikan lagi apapun itu. Aku yakin dirumah ada air bersih untuk mandi. Aku
segera pulang karena sudah sangat gatal rasanya badan ini setelah dari tempat
itu. Benar saja, anak itu benar bahkan sangat
benar. Tidak ada sedikitpun air yang jernih disini, dirumah yang kau yakini dan
kau sombongkan kepada anak itu. Tiba-tiba aku mendengar seorang kakek berteriak
“air….air…” sontak aku berlari keluar rumah dan bertanya berapa harga air yang
dia jual perliternya. “10.000 nak, kalau satu jeregen ini 50.000” apa??? Dirumah
aku dengan santai menghabiskan air dan disini aku harus membelinya? Ma!!! Aku mau
pulang ma… kirimin narel duit untuk pulang!!! Dengan sangat berat tanganku
menyerahkan uang 100.000 dan membeli 2 jeregen air kakek tersebut. Aku harus
hemat! Baru kali ini aku menghematkan sesuatu yang seharusnya tersedia secara cuma-cuma
dinegeri ini. Tidak! Aku harus mencari cara yang tepat untuk menyelamatkan
kehidupanku selain pulang. Karena tiket kepulanganku itu sebulan lagi dan jika
aku ingin pulang sekarang, aku tidak punya uang. Uang ini hanya untuk
kebutuhanku disini.
Sebaiknya, aku mandi lalu makan malam dan mulai berfikir
untuk visi misiku. Ya, aku yakin, Tuhan punya rencana untukku disini, di Pulau
Ende. Setelah bersih-bersih dan melupakan ketragisan hidupku seharian ini. Aku mulai
membuka laptop dan mencari beberapa inspirasi yang akan membantuku menjalan
visi-misi ku yang melebihi visi-misi calon presiden ataupun visi-misi calon
gubernur Jakarta. Lebih dari 2jam dan tak ada apapun. Sebegitu buntunyakah
otakku? Kupikir otak ini akan berhenti berfikir hanya ketika pelajaran design
grafis saja. Ayolah,buddy, jangan menambah kekecewaanku. Cukup sudah!! Aku mulai
lelah, kurasa aku butuh tidur untuk sebulan sampai waktu kepulanganku tiba. Baiklah,
aku hanya butuh tidur dan seteguk air mineral.
Tiba-tiba aku terbangun dan
tersentak saat beberapa menit mataku terpejam. Yap!! Itu dia. Air mineral!!!! Aku
harus bisa berusaha membuka dapot air mineral dikota ini. Dan itu akan membantu
beberapa hal sekaligus. Aku akan membuka lapangan pekerjaan dan setidaknya orang-orang
akan memasak dan minum dengan air bersih. Aku tau ini butuh upaya yang sangat
keras, tapi nothing is impossible,right? Aku mulai membuka youtube dan situ
lain untuk membantuku mencari apa saja yang akan kuperlukan dalam upaya yang
hentah gagal hentah berhasil ini. Dan bang!!! Aku melihat sebuah tutorial di youtube
bagaimana cara membuat alat penyaring air kotor dan aku juga menemukan beberapa
alat yang bisa kubeli dengan murah disitus-situs online shop untuk membantuku
membuka sebuah dapot air mineral. Kulihat uang yang tersisa dibuku tabunganku. Uang
ini bahkan tidak bisa membeli setengah alat-alat itu.
Aku mulai berfikir
bagaimana cara mendapatkan uang yang cepat dan banyak dan tak mengharuskan
wanita manja ini bekerja keras. Dan… I think I can start my business again. Aku
inikan seorang youtuber dan aku ini jurnalis dan blogger. Kupikir, itu sangat
sederhana untuk menghasilkan uang yang lumaya banyak. Baiklah, besok aku harus
mulai mencari beberapa spot yang bagus untuk memulai segala sesuatu yang sangat
sulit ini. Baiklah,baik, aku butuh tidur. Tidur yang benar-benar tidur, tidur
yang memang selama 8 jam seperti yang dianjurkan oleh persatuan dokter Indonesia.
Yap, hari ini adalah waktunya
bekerja ringan dan menghasilkan dana untuk membantu tempat ini. Tiba-tiba aku
teringat akan anak itu, Raim. Dia akan sangat berguna. Aku akan mewawancarainya
dan meng-upload video itu sebagai vlog pertamaku disini. Aku sangat yakin video
itu akan menimbulkan beberapa empati dan simpati dari kawan-kawan, dan mungkin
mereka mau berinvestasi atau apalah namanya untuk membantu perjalan ini. Selain
itu aku akan menulisnya diblogku dan aku juga yakin, dosen-dosen yang katanya
sering melihat blogku secara diam-diam akan berinisiatif untuk menelfonku dan
menawarkan bantuan. Setelah beres-beres, aku menuju rumah raim sambil membawa
beberapa botol mineral water dan menjelaskan padanya tentang visi-misi ini. Dia
memang masih anak SD tapi aku yakin dia mengerti. Beruntung, dia sudah pulang
dari sekolah dan tidak ada aktivitas lain. Tidak ingin membuang waktu yang
terlalu berharga, aku langsung menginterviewnya dan setelah itu menguploadnya. Benar
saja, para subcribers dan readers ku sangat antusias untuk memberi bantuan dan
mendoakan niat ku yang mereka bilang mulia.
Aku tidak berhenti dihari itu saja,
aku melakukan hal ini kira-kira 2 minggu lebih dan aku sudah mengumpulkan uang
dan kira-kira bisa membantuku sebanyak 85%. Malam ini, aku duduk dengan
laptopku sambil memainkan beberapa sosial mediaku, tiba-tiba seorang laki-laki
yang ternyata adalah teman SMAku dulu ngechat aku:
Rayi:
HAI!
Neral:
HAI rayi. How are you? I miss you so much. Where are you now?
Rayi:
slow down,baby. One by one. I’m fine and I know you are fine too. I miss you
too. I’m staying in Bali right now and I have seen your vlog and your blog. Btw,
how if I with my friends help u in your business? Deal? If yes, we are going to
NTT 2 days later. What do u think about that?
Neral:
rayi!!! That’s sound good. Deal! But, mau bantu apa dulu? Kalau soal dana,
kurasa kamu hanya perlu transfer, tak perlu buang waktu kesini. Disini tak
se-asyik Bali.
Rayi:
no, neral. Kami ini tamatan teknik dan kami bisa membantu menjadi pekerja. Jangan
pikirkan gaji, gaji kami setelah ini semua lancar. Okay? Send your address to
via message and see you as soon as possible. Gbu
Oh
my god.. aku beruntung. Aku beruntung. Sangat beruntung untuk ini. Benar,ini
adalah rencana Tuhan. Setelah menunggu sangat lama akhirnya Rayi and the geng
datang juga. Kami merembukan semuanya dan membeli beberapa hal yang perlu. Mereka
sangat membantu. Setelah bekerja dengan tanpa jeda waktu yang panjang, akhirnya
setelah lebih dari 2 minggu. Semua hal tampak sangat nyata. Sangat, sangat,
sangat nyata.
Today
is my day. Hari ini bisnisku mulai berjalan. Aku memproduksi beberapa mineral
water kemasan dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat NTT sesuai dengan
pendapatan mereka dan juga membagikan segalon penuh air bersih setiap bulannya
untuk setiap rumah. Tak berhenti hanya dengan memproduksi mineral water kemasan
yang kuberi merk NO Mineral Water. Aku juga mengajarkan mereka bahwa kemasan
bekas mineral water tak harus dibuang dan dijadikan limbah yang menumpuk dan
hanya menambah jumlah sampah di Indonesia dan itu akan merusak keindahan yang
sebenarnya dimiliki oleh pulau ini. Aku mengajarkan mereka untuk membuat
kesenian dari bekas kemasan tersebut. Kemasan botol bisa digunakan sebagai pot
untuk tanaman gantung yang akan membuat rumah jauh indah. Sedangkan kemasan
lainnya seperti gelas, digunakan untuk membuat hiasan dinding seperti bunga plastik.
Tidak berhenti sampai disana, mereka ku ajarkan untuk memasarkan hasil karya
mereka dan barang bekas yang sangat dianggap tidak berguna itu justru akan
menghasilkan uang untuk mereka. Entahlah, kurasa aku sudah menerapkan arti
namaku yang sesungguhnya. Aku rasa, aku telah ditakdirkan untuk memberikan
mereka harapan dan hidup. Aku rasa, Neral Oceana, S.Ikom ini memang seharusnya
begini, menjadi Mineral Water dan Ocean untuk NTT. Aku tidak pernah percaya,
bahwa aku sendiri yang sangat membenci tempat ini begitu mencintainya setelah
aku merubahnya. Aku tidak percaya bahwa Mineral water yang kuberikan kepada
Raim saat itu membawa dampak yang sangat possitif. Kini, banyak investor yang
bergabung dengan NO Mineral Water untuk NTT yang lebih sejahterah.
Aku tidak
percaya bahwa apa yang kulakukan saat ini membuat orang nomor 1 di Indonesia,
presiden RI memberikan bantuan untuk NTT. Aku tidak percaya bahwa sebotol
mineral water dari jawa yang kubawa sangat berarti disini. Aku tidak percaya
bahwa semua hal yang dengan gampang kusia-siakan dirumah sangat dicari disini. Entah
kenapa, aku bisa memberi kehidupan kepada mereka. Entah kenapa aku bisa
memproduksi sesuatu. Aku tidak tau hal ini akan terjadi sebesar ini. Yang kutau
ini sudah kurencanakan. Akhirnya, my dream is true. I have a Mineral Water
Production. Aku tidak akan meminta lebih karena ini sudah sangat lebih untukku.
Aku, tidak ingin berhenti sampai NTT. Aku akan pergi kemanapun tempat yang membutuhkan
sebotol mineral water. Aku akan melakukan perubahan disana. Aku akan menjadikan
mineral water yang terbuang di kotaku menjadi sangat berarti disini. Inilah mimpiku,
mimpi mineral waterku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar