Kamis, 06 Oktober 2016

Example of Prose: Mineral Water Dream

Mineral Water Dream

     Aku benci jika harus pindah ketempat yang baru dan sangat asing. Maksudku, aku harus beradaptasi dan belajar untuk mencari hal-hal yang akan aku sukai disana(ditempat baru itu). Aku, Neral Oceana, mahasiswi atau harus kukatakan alumni yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjanaku dibidang jurnalistik,ilmu komunikasi di universitas yang dari SMP sudah kudambakan, Universitas Multimedia Nusantara. Mungkin, seharusnya aku memperkenalkan diri dengan gelarku, Neral Oceana,S.Ikom. bukan, aku bukan ingin sombong, aku hanya sangat sangat sangat bangga karena menyelesaikannya dalam waktu yang sama seperti Jepang menjajah Indonesiaku, yap, 3,5 tahun dan dijurusan yang sangat aku sukai dan bagiku, tak ada hal yang lebih membanggakan selain berhasil menyelesaikan rencana-rencana hidup kita. Tentu saja, hal itu tak terlepas dari bantuan Tuhanku dan orang-orang yang tak lelah mendukungku dalam segala keputusanku. Terlepas dari semua kebanggaanku, aku tahu persis bahwa kalian sangat bingung dengan arti namaku. Neral itu diambil dari kata Mineral yang artinya supaya aku bersifat seperti air mineral, berguna bagi semua orang. Sedangkan Oceana artinya laut/samudra(ocean). Semua namaku berhubungan dengan air yang berarti kehidupan semua orang. Dan saat ini, aku berusaha mencari cara yang tepat bagaimana aku bisa benar-benar menggunakan nama itu dikehidupan nyata, memberi kehidupan bagi semua orang, atau at least beberapa orang.
     Hentah apa yang merasukiku semalam suntuk, aku tiba-tiba membeli tiket pesawat untuk penerbangan dari tangerang menuju NTT,tepatnya Pulau Ende. Mungkin, inilah salah satu cara terbaikNya untuk aku dapat menggunakan arti namaku. Sambil mendengarkan salah satu lagu favoriteku yaitu Kolam Susu, aku mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai tempat baru yang akan menjadi tujuanku itu. Tidak, aku tidak mencari informasi dengan cara membaca Koran atau menanyakan dosen-dosen yang barangkali pernah singgah kesana. Aku menggunakan cara anak muda zaman sekarang yaitu dengan bantuan internet. Pemaparan yang sangat indah menyita perhatianku, sangat alami dan damai. Aku merasa itu adalah tempat yang mungkin tak terlalu buruk. Aku bisa mengambil beberapa foto dan menulis jurnal atau hal-hal lainnya. Namun, sebuah web yang kubaca setelahnya sangat membuatku iba.
     Aku tak tau bahwa NTT adalah salah satu tempat di Indonesia yang sangat sulit akan air bersih. Aku hanya mengira itu adalah sebuah hoax agar situsnya banyak dikunjungi dan orang itu mendapatkan bayaran. Tapi, entah kenapa aku merasa bahwa aku harus kesana. Aku menelfon beberapa teman untuk diajak kesana dan mereka menolak. Kupikir ini waktunya aku untuk lebih mandiri. Malam itu juga, ku packing semua barang-barang yang akan kubawa dan mungkin tak akan aku temukan disana, salah satunya adalah Mineral Water. Yap, aku membeli satu kotak mineral water dalam kemasan botol untuk kubawa. Hentah kenapa, aku sangat antusias dengan keberangkatanku. Sedikitpun, aku merasa tidak ada keraguan dalam benak alumni baru ini.
     Setelah berpamitan dengan orang-orang dirumah dan berpamitan dengan anjing kesayanganku browny, aku langsung masuk kedalam taxi yang sudah 15 menit lalu menungguku didepan pagar rumah bercat biru(lagi-lagi berhubungan dengan air). Kurasa, aku tidak akan merindukan tempat ini karena tempat baru yang menjadi pilihanku akan sangat menyenangkan. Menunggu keterlambatan perbangan, aku duduk dengan laptopku dan mencoba mencari akses wifi untuk sekedar membuka beberapa sosial media. tak lama, panggilan untuk penerbanganku pun tiba. Akupun masuk pesawat tentunya setelah melakukan beberapa hal yang harus dilakukan. Aku berdoa sepanjang penerbangan supaya aku tidak kecewa dengan pilihanku, karena kalau aku sampai kecewa, aku tak tau harus apa. Setelah beberapa kali transit, pesawat ini akhirnya mendarat dengan mulus. Aku langsung mencari taxi untuk mengantarkanku ketempat yang memang sudah kurencanakan sebagai tempat tinggal sementaraku.
     Namun, aku sangat kecewa. Tempat itu sangat diluar dugaanku. Terlalu kumuh untuk gadis kota sepertiku. Seharian aku tidak keluar rumah kontrakanku dan aku hanya berdiam dan berdoa dan menyesal dan menangis dan kecewa. Aku telah menekatkan diri dan mengorbankan tabungan yang seharusnya kupakai untuk membeli kamera baru dan beberapa peralatan baru kini lenyap sudah dan balasan yang kudapat adalah kota kumuh ini?TIDAK!!! aku tau ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun, lagi-lagi aku kecewa, ini nyata bahkan sangat nyata. Sore itu, aku berusaha mencari tempat untuk membeli makanan dan sekedar jalan-jalan, siapa tau ada tempat bagus tersembunyi yang memang dibuat khusus untuk orang-orang yang menyesal datang kesini seperti aku. Sambil membawa sebotol mineral water ditangan dan kamera yang bergantungan dileherku, aku mencoba melihat keadaan yang sangat sial untukku. Tiba-tiba, seorang anak kecil terlihat sedang mengambil sebuah air dari tempat yang tak layak disebut bersih. Aku tak tahu, entah itu sungai atau selokan atau sumur atau apapun. Dia terlihat meminumnya dan mandi disana, ditempat yang sama yang digunakan orang-orang untuk mencuci, minum, dan hal-hal lainnya. 
     Aku tak bisa menahan kakiku untuk menghampiri anak laki-laki itu. “ kakak mau mandi ya?” tanyanya tanpa enggan. “ha? Mandi disini? Tidak mungkin dek, ini bukan tempat yang bersih. Aku bisa sakit dan gatal-gatal”. “aku raim kak, kakak pasti pendatang dari kota besar ya? Memang tempat ini tidak bersih tapi inilah sumber kehidupan kami” dia menjawabku dengan tersenyum. “kenapa tidak mandi dirumah saja dan minum air mineral yang ada dirumah atau beli diwarung? aku neral oceana, dan ya, aku dari pulau jawa”. “kak neral, dirumah pun airnya seperti ini dan jika membeli air seperti yang kakak bilang, kami lebih baik membeli beras dan kebutuhan lainnya. Hal ini sudah biasa bagi kami, minum,mandi dan mencuci ditempat yang sama. Sungai ini kehidupan buat kami. Kami akan sangat bersyukur jika memiliki air bersih tapi ini saja kami sudah bersyukur. Apa yang ada ditangan kananmu kak? Air mineral dari kota yang kau bawa?” “iya, ini aku bawa dari kota”. “ memang, rata-rata pendatang yang hendak berlibur kesini membawa beberapa air mineral. Air bersih disini selain sulit juga mahal. Karena mengambilnya sangat jauh dari tempat ini kak. Bolehkah aku meminta airmu?” “ya, silahkan saja. Aku masih punya beberapa lagi dirumah. Ini. Ambillah dan sepertinya aku harus kembali. Aku harus mandi setelah dari tempat ini.” “mandi saja disini kak, aku yakin ditempat kakak tinggal airnya juga begini. Air bersih hanya ada saat hujan deras. Itulah yang biasa ditampung warga sini. Rumahku itu, yang ada ibuk sedang menjemur pakaian dengan baju warna merah. Kalau kakak butuh bantuan, datang saja.”
       Aku tak memperdulikan lagi apapun itu. Aku yakin dirumah ada air bersih untuk mandi. Aku segera pulang karena sudah sangat gatal rasanya badan ini setelah dari tempat itu. Benar saja, anak itu benar bahkan sangat benar. Tidak ada sedikitpun air yang jernih disini, dirumah yang kau yakini dan kau sombongkan kepada anak itu. Tiba-tiba aku mendengar seorang kakek berteriak “air….air…” sontak aku berlari keluar rumah dan bertanya berapa harga air yang dia jual perliternya. “10.000 nak, kalau satu jeregen ini 50.000” apa??? Dirumah aku dengan santai menghabiskan air dan disini aku harus membelinya? Ma!!! Aku mau pulang ma… kirimin narel duit untuk pulang!!! Dengan sangat berat tanganku menyerahkan uang 100.000 dan membeli 2 jeregen air kakek tersebut. Aku harus hemat! Baru kali ini aku menghematkan sesuatu yang seharusnya tersedia secara cuma-cuma dinegeri ini. Tidak! Aku harus mencari cara yang tepat untuk menyelamatkan kehidupanku selain pulang. Karena tiket kepulanganku itu sebulan lagi dan jika aku ingin pulang sekarang, aku tidak punya uang. Uang ini hanya untuk kebutuhanku disini. 
     Sebaiknya, aku mandi lalu makan malam dan mulai berfikir untuk visi misiku. Ya, aku yakin, Tuhan punya rencana untukku disini, di Pulau Ende. Setelah bersih-bersih dan melupakan ketragisan hidupku seharian ini. Aku mulai membuka laptop dan mencari beberapa inspirasi yang akan membantuku menjalan visi-misi ku yang melebihi visi-misi calon presiden ataupun visi-misi calon gubernur Jakarta. Lebih dari 2jam dan tak ada apapun. Sebegitu buntunyakah otakku? Kupikir otak ini akan berhenti berfikir hanya ketika pelajaran design grafis saja. Ayolah,buddy, jangan menambah kekecewaanku. Cukup sudah!! Aku mulai lelah, kurasa aku butuh tidur untuk sebulan sampai waktu kepulanganku tiba. Baiklah, aku hanya butuh tidur dan seteguk air mineral.
     Tiba-tiba aku terbangun dan tersentak saat beberapa menit mataku terpejam. Yap!! Itu dia. Air mineral!!!! Aku harus bisa berusaha membuka dapot air mineral dikota ini. Dan itu akan membantu beberapa hal sekaligus. Aku akan membuka lapangan pekerjaan dan setidaknya orang-orang akan memasak dan minum dengan air bersih. Aku tau ini butuh upaya yang sangat keras, tapi nothing is impossible,right? Aku mulai membuka youtube dan situ lain untuk membantuku mencari apa saja yang akan kuperlukan dalam upaya yang hentah gagal hentah berhasil ini. Dan bang!!! Aku melihat sebuah tutorial di youtube bagaimana cara membuat alat penyaring air kotor dan aku juga menemukan beberapa alat yang bisa kubeli dengan murah disitus-situs online shop untuk membantuku membuka sebuah dapot air mineral. Kulihat uang yang tersisa dibuku tabunganku. Uang ini bahkan tidak bisa membeli setengah alat-alat itu.
     Aku mulai berfikir bagaimana cara mendapatkan uang yang cepat dan banyak dan tak mengharuskan wanita manja ini bekerja keras. Dan… I think I can start my business again. Aku inikan seorang youtuber dan aku ini jurnalis dan blogger. Kupikir, itu sangat sederhana untuk menghasilkan uang yang lumaya banyak. Baiklah, besok aku harus mulai mencari beberapa spot yang bagus untuk memulai segala sesuatu yang sangat sulit ini. Baiklah,baik, aku butuh tidur. Tidur yang benar-benar tidur, tidur yang memang selama 8 jam seperti yang dianjurkan oleh persatuan dokter Indonesia.
     Yap, hari ini adalah waktunya bekerja ringan dan menghasilkan dana untuk membantu tempat ini. Tiba-tiba aku teringat akan anak itu, Raim. Dia akan sangat berguna. Aku akan mewawancarainya dan meng-upload video itu sebagai vlog pertamaku disini. Aku sangat yakin video itu akan menimbulkan beberapa empati dan simpati dari kawan-kawan, dan mungkin mereka mau berinvestasi atau apalah namanya untuk membantu perjalan ini. Selain itu aku akan menulisnya diblogku dan aku juga yakin, dosen-dosen yang katanya sering melihat blogku secara diam-diam akan berinisiatif untuk menelfonku dan menawarkan bantuan. Setelah beres-beres, aku menuju rumah raim sambil membawa beberapa botol mineral water dan menjelaskan padanya tentang visi-misi ini. Dia memang masih anak SD tapi aku yakin dia mengerti. Beruntung, dia sudah pulang dari sekolah dan tidak ada aktivitas lain. Tidak ingin membuang waktu yang terlalu berharga, aku langsung menginterviewnya dan setelah itu menguploadnya. Benar saja, para subcribers dan readers ku sangat antusias untuk memberi bantuan dan mendoakan niat ku yang mereka bilang mulia. 
     Aku tidak berhenti dihari itu saja, aku melakukan hal ini kira-kira 2 minggu lebih dan aku sudah mengumpulkan uang dan kira-kira bisa membantuku sebanyak 85%. Malam ini, aku duduk dengan laptopku sambil memainkan beberapa sosial mediaku, tiba-tiba seorang laki-laki yang ternyata adalah teman SMAku dulu ngechat aku:
Rayi: HAI!
Neral: HAI rayi. How are you? I miss you so much. Where are you now?
Rayi: slow down,baby. One by one. I’m fine and I know you are fine too. I miss you too. I’m staying in Bali right now and I have seen your vlog and your blog. Btw, how if I with my friends help u in your business? Deal? If yes, we are going to NTT 2 days later. What do u think about that?
Neral: rayi!!! That’s sound good. Deal! But, mau bantu apa dulu? Kalau soal dana, kurasa kamu hanya perlu transfer, tak perlu buang waktu kesini. Disini tak se-asyik Bali.
Rayi: no, neral. Kami ini tamatan teknik dan kami bisa membantu menjadi pekerja. Jangan pikirkan gaji, gaji kami setelah ini semua lancar. Okay? Send your address to via message and see you as soon as possible. Gbu

Oh my god.. aku beruntung. Aku beruntung. Sangat beruntung untuk ini. Benar,ini adalah rencana Tuhan. Setelah menunggu sangat lama akhirnya Rayi and the geng datang juga. Kami merembukan semuanya dan membeli beberapa hal yang perlu. Mereka sangat membantu. Setelah bekerja dengan tanpa jeda waktu yang panjang, akhirnya setelah lebih dari 2 minggu. Semua hal tampak sangat nyata. Sangat, sangat, sangat nyata.
     Today is my day. Hari ini bisnisku mulai berjalan. Aku memproduksi beberapa mineral water kemasan dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat NTT sesuai dengan pendapatan mereka dan juga membagikan segalon penuh air bersih setiap bulannya untuk setiap rumah. Tak berhenti hanya dengan memproduksi mineral water kemasan yang kuberi merk NO Mineral Water. Aku juga mengajarkan mereka bahwa kemasan bekas mineral water tak harus dibuang dan dijadikan limbah yang menumpuk dan hanya menambah jumlah sampah di Indonesia dan itu akan merusak keindahan yang sebenarnya dimiliki oleh pulau ini. Aku mengajarkan mereka untuk membuat kesenian dari bekas kemasan tersebut. Kemasan botol bisa digunakan sebagai pot untuk tanaman gantung yang akan membuat rumah jauh indah. Sedangkan kemasan lainnya seperti gelas, digunakan untuk membuat hiasan dinding seperti bunga plastik.
     Tidak berhenti sampai disana, mereka ku ajarkan untuk memasarkan hasil karya mereka dan barang bekas yang sangat dianggap tidak berguna itu justru akan menghasilkan uang untuk mereka. Entahlah, kurasa aku sudah menerapkan arti namaku yang sesungguhnya. Aku rasa, aku telah ditakdirkan untuk memberikan mereka harapan dan hidup. Aku rasa, Neral Oceana, S.Ikom ini memang seharusnya begini, menjadi Mineral Water dan Ocean untuk NTT. Aku tidak pernah percaya, bahwa aku sendiri yang sangat membenci tempat ini begitu mencintainya setelah aku merubahnya. Aku tidak percaya bahwa Mineral water yang kuberikan kepada Raim saat itu membawa dampak yang sangat possitif. Kini, banyak investor yang bergabung dengan NO Mineral Water untuk NTT yang lebih sejahterah.
     Aku tidak percaya bahwa apa yang kulakukan saat ini membuat orang nomor 1 di Indonesia, presiden RI memberikan bantuan untuk NTT. Aku tidak percaya bahwa sebotol mineral water dari jawa yang kubawa sangat berarti disini. Aku tidak percaya bahwa semua hal yang dengan gampang kusia-siakan dirumah sangat dicari disini. Entah kenapa, aku bisa memberi kehidupan kepada mereka. Entah kenapa aku bisa memproduksi sesuatu. Aku tidak tau hal ini akan terjadi sebesar ini. Yang kutau ini sudah kurencanakan. Akhirnya, my dream is true. I have a Mineral Water Production. Aku tidak akan meminta lebih karena ini sudah sangat lebih untukku. Aku, tidak ingin berhenti sampai NTT. Aku akan pergi kemanapun tempat yang membutuhkan sebotol mineral water. Aku akan melakukan perubahan disana. Aku akan menjadikan mineral water yang terbuang di kotaku menjadi sangat berarti disini. Inilah mimpiku, mimpi mineral waterku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar