A Gita for Munthe
Pagi hari, puncak gunung Sinabung
itu terlihat snagat indah dari barisan bukit-bukit ini. Melihat beberapa anak
menunggu mobil jemputan untuk membawa mereka ke tempat dimana mereka
mendapatkan hak mereka seutuhnya. Ya, semoga itu memang seutuhnya. Seorang
gadis bergolongan darah O menyadari bahwa seutuhnya itu belum bisa terlihat di
Munthe. Kedinginan Munthe yang selalu menghampiri hayalannya. Dalam setiap
kesempatan dia selalu berharap untuk bisa mewujudkan seutuhnya sesuai dengan
yang seharusnya. Selalu akrab disapa Gita, a Pieces’s girl ini pun mulai
menyusun cara untuk dapat menjalankan semua siasatnya. Mungkin sejak 14 Maret
1998 gadis ini memang terlukis sebagai terang untuk Munthe. Hentah bagaimana
Tuhan menyusun skenarionya, tapi gadis ini adalah pilihanNya untuk Munthe.
Terlahir dengan keadaan normal,
wanita ini menempuh pendidikan selayaknya anak-anak lain yang berkesempatan
untuk mendapatkan hak seutuhnya. Namun, sempat menghadapi keadaan yang
menurutnya adalah salah satu kejadian tak terduga untuk dirinya. Gadis ini
harus terbaring karena Tumor yang menyerangnya kala itu. Hentah kekuatan
bagaimana yang dititipkan oleh Sang Pencipta untuknya, dia bisa melewati tahap
operasi. Namun, tidak berhenti sampai disitu, Terang bisa saja redup kembali.
Vonis dokter mengatakan bahwa bisa saja Tumor itu tumbuh dan menyerangnya lagi.
Entah apa nama latin dari penyakit ini, yang jelas Gadis ini tidak ingin
melihatnya menampakkan diri ditubuhnya untuk yang kedua kalinya.
Setelah bangkit dari tempat tidur
putih, dia melanjutkan pendidikan SMA nya di Perawang, tempat dimana dia
menyelesaikan operasi itu. Bertemu beberapa teman baik disana dan melanjutkan
semua yang ingin dia selesaikan. Sedikit berat karena dia harus jauh dari
lelaki hitam manisnya saat itu. Namun takdir tetaplah takdir, dia memang harus
menyelesaikan scenario yang Tuhan tulis untuknya.
Anggapan bahwa esok harus lebih baik
daripada hari sebelumnya adalah hal yang dijadikannya motivasi, bukan hanya
sekedar kesimpulan belaka. Setelah tamat dari kelas IPS itu, dia tidak ada
rencana sedikitpun untuk berhenti dalam pendidikan. Baginya, pendidikan adalah
satu-satunya jalan yang akan membuat manusia mengerti bahwa Agama dan ilmu
pengetahuan itu adalah SELARAS. Tidak mungkin dan tidak dapat terpisahkan oleh
modrenisasi.
Lancing Kuning University is where
she continued her education. She realize that education is everyone’s right,
but just somebody who lucky to get continue their education. She can’t act like
this anymore, She must do something to change SOMEBODY into EVERYBODY. She must
change Indonesia’s Education. MUST! But, She can’t do that without education.
So, she decided to learn about education at that campus with English Department
as her subject. She believes that it’s the right way to do anything she wants
to do.
Her plan is after finish her
education and get her title on her name, she will continue her education on
different subject. She also loved traveling so she wants to be a tour guide and
take Pariwisata as her next subject. So, her English basic and knowledge will
help her on her next planning.
After finish all of her education’s
plans, she will go back to Munthe. A place that holds many memories for her.
She will take control of Munthe’s education. She would build some schools near
residential area to make their be easier to get to school. She also wants to
coordinate and give some training to all teachers there about how to be a
professional teacher and how to make sure that their students understand about
terms of curriculums. She also wants to
open some place of course for mothers and bring technology there.
She wont to hide Munthe’s cultures
but to make their cultures to be center of attention. She wants world recognize
the inner beauty of that city. She wants and she will do something for its.
Never give up because she knows God always walk beside her. She wants to be a
really Gita for Munthe, cause the meaning of Gita is FLASHLIGHT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar