COMPLICATED
Its was evident on their faces. In their dress which will deliver them to salvation (graduation), they think and guess what that might be asked by the creator of the signature. They can not feel relieved until everything is finished, will their fate be white or black. maybe this is a reason thats clothes used in some test or interview.
Everything was okay except a girl was fiddling with her cell phone. She was a third semester student who is attending a session of this suspenseful. Gita, a familiar name that made her famous on that campus. She took out a notebook and wrote a few things. "PLAN PREPARATION Thesis" it is evident her book. Some of the things that also supports the writing is place. She wrote of the place that will be a target. Munthe, there she will bring her laptop.
when she thought about thesis title, suddenly a big man spoke with an accent characteristic. Yes, he was Dean of Guidance and Counseling. His voice disperse all the things that have been thought by that girl. After focus, she began look at the slide-by-slide but could not be separated with her thoughts that kept branching despite having been forced to calm. It is too fast for Gita to think about the thesis, but she won't to delay everything. For her, tomorrow is determined by what we do now. Gita again took his mobile phone, this time by using earphones, he opened a vidio application and start looking for a few things that would support the idea of planning the preparation of the thesis later. She was so obsessed with 3.5 years. She began watching and downloading some video from her phone.
Staring at a man who was talking to a little slowly, she was also frowned, confusion had swept her mind. She should focus her hearing so can little understood what the man was talking about. felt bored and sleepy, she was desperate to get out of the room just to buy a mineral water. However, she held her feet and waited. "Maybe soon it all ends"
Almost 45 minutes, finally applause from outside the room. The testers were always make them so confused said congratulations. YES. That's all what her felt. Finally, she could come out and start thinking about tactics to complete this course as soon as possible. "The world of work, wait me !!!!!"
Rabu, 16 November 2016
Kamis, 03 November 2016
Black and white plans.
RUNYAM
Suasana itu terlihat jelas pada wajah mereka. Dalam balutan busana yang akan menghantarkan mereka kepada keselamatan(wisuda), mereka berfikir dan menebak apa saja yang mungkin akan ditanyakan oleh para pencipta tanda tangan. Mereka tak akan bisa menghilangkan gelisah sebelum itu semua berakhir, apakah nasib mereka akan putih atau hitam. Mungkin ini alasan pakaian itu digunakan dalam beberapa ujian ataupun interview.
Semua terlihat biasa kecuali gadis yang saat ini sedang mengotak-atik ponselnya. Melihat pakaian yang digunakan, dia adalah seorang mahasiswi semester 3 yang sedang menghadiri sidang yang menegangkan ini. Gita, nama akrab yang membuatnya terkenal di kampus ini. Dia mengeluarkan sebuah buku catatan dan menulis beberapa hal. "RENCANA PENYUSUNAN SKRIPSI" hal itu yang terlihat jelas dibuku catatannya. Beberapa hal yang juga mendukung tulisan itu adalah tempat. Dia menuliskan tempat yang akan dijadikan sasaran empuk. Munthe, disanalah dia akan membawa laptopnya.
Terus memikirkan judul skripsinya, tibatiba seorang berbadan besar berbicara dengan dialek khasnya. Ya, beliau adalah Dekan FKIP. Sangat jelas suara itu hingga membuyarkan segala hal yang sudah dipikirkan gadis itu. Setelah kembali memfokuskan diri, diapun mulai menandangi slide demi slide yang ada didepannya tapi tak terlepas dengan pikiran nya yang terus bercabang meski telah dipaksa untuk tenang. Memang terlalu dini untuk dia memikirkan skripsi,tetapi untuk apa menunda hal yang bisa ditentukan sekarang. Baginya, besok itu ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang. Gita kembali mengambil ponselnya,kali ini dengan menggunakan earphone, dia membuka sebuah aplikasi vidio dan mulai mencari beberapa hal yang akan mendukung ide perencanaan penyusunan skripsinya nanti. Dia begitu terobsesi dengan 3,5 tahun itu. Diapun mulai menonton dan mengunduh beberapa vidio diponselnya.
Menatap lelaki yang sedang berbicara dengan sedikit terbatah-batah, gadis itu pun mengerutkan dahinya, kebingungan pun melanda pikirannya. Sedaritadi harusnya dia sedikit memfokuskan pendengarannya sehingga mengerti akan apa yang dibicarakan lelaki itu. Mulai merasa bosan dan kantuk, wanita itu sangat ingin keluar dari ruangan untuk sekedar membeli air. Namun, dia menahan langkah kakinya dan menunggu. "Mungkin sebentar lagi ini semua berakhir" itu yang ada dalam benaknya.
Hampir 45 menit, akhirnya terdengar tepuk tangan dari luar ruangan itu. Para penguji yang sedaritadi membuat mereka berkeringat tak tentu mengucapkan selamat kepada lelaki yang sedang membereskan laptopnya. YES. Itulah perasaan yang dirasakan oleh lelaki itu dan Gita. Akhirnya dia bisa keluar dan mulai memikirkan bagaimana siasat yang digunakan untuk menyelesaikan perkuliahan ini sesegera mungkin. "Dunia kerja, wait me!!!!!"
Suasana itu terlihat jelas pada wajah mereka. Dalam balutan busana yang akan menghantarkan mereka kepada keselamatan(wisuda), mereka berfikir dan menebak apa saja yang mungkin akan ditanyakan oleh para pencipta tanda tangan. Mereka tak akan bisa menghilangkan gelisah sebelum itu semua berakhir, apakah nasib mereka akan putih atau hitam. Mungkin ini alasan pakaian itu digunakan dalam beberapa ujian ataupun interview.
Semua terlihat biasa kecuali gadis yang saat ini sedang mengotak-atik ponselnya. Melihat pakaian yang digunakan, dia adalah seorang mahasiswi semester 3 yang sedang menghadiri sidang yang menegangkan ini. Gita, nama akrab yang membuatnya terkenal di kampus ini. Dia mengeluarkan sebuah buku catatan dan menulis beberapa hal. "RENCANA PENYUSUNAN SKRIPSI" hal itu yang terlihat jelas dibuku catatannya. Beberapa hal yang juga mendukung tulisan itu adalah tempat. Dia menuliskan tempat yang akan dijadikan sasaran empuk. Munthe, disanalah dia akan membawa laptopnya.
Terus memikirkan judul skripsinya, tibatiba seorang berbadan besar berbicara dengan dialek khasnya. Ya, beliau adalah Dekan FKIP. Sangat jelas suara itu hingga membuyarkan segala hal yang sudah dipikirkan gadis itu. Setelah kembali memfokuskan diri, diapun mulai menandangi slide demi slide yang ada didepannya tapi tak terlepas dengan pikiran nya yang terus bercabang meski telah dipaksa untuk tenang. Memang terlalu dini untuk dia memikirkan skripsi,tetapi untuk apa menunda hal yang bisa ditentukan sekarang. Baginya, besok itu ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang. Gita kembali mengambil ponselnya,kali ini dengan menggunakan earphone, dia membuka sebuah aplikasi vidio dan mulai mencari beberapa hal yang akan mendukung ide perencanaan penyusunan skripsinya nanti. Dia begitu terobsesi dengan 3,5 tahun itu. Diapun mulai menonton dan mengunduh beberapa vidio diponselnya.
Menatap lelaki yang sedang berbicara dengan sedikit terbatah-batah, gadis itu pun mengerutkan dahinya, kebingungan pun melanda pikirannya. Sedaritadi harusnya dia sedikit memfokuskan pendengarannya sehingga mengerti akan apa yang dibicarakan lelaki itu. Mulai merasa bosan dan kantuk, wanita itu sangat ingin keluar dari ruangan untuk sekedar membeli air. Namun, dia menahan langkah kakinya dan menunggu. "Mungkin sebentar lagi ini semua berakhir" itu yang ada dalam benaknya.
Hampir 45 menit, akhirnya terdengar tepuk tangan dari luar ruangan itu. Para penguji yang sedaritadi membuat mereka berkeringat tak tentu mengucapkan selamat kepada lelaki yang sedang membereskan laptopnya. YES. Itulah perasaan yang dirasakan oleh lelaki itu dan Gita. Akhirnya dia bisa keluar dan mulai memikirkan bagaimana siasat yang digunakan untuk menyelesaikan perkuliahan ini sesegera mungkin. "Dunia kerja, wait me!!!!!"
an Autobiography of Dwi Lusiana
A Gita for Munthe
Pagi hari, puncak gunung Sinabung
itu terlihat snagat indah dari barisan bukit-bukit ini. Melihat beberapa anak
menunggu mobil jemputan untuk membawa mereka ke tempat dimana mereka
mendapatkan hak mereka seutuhnya. Ya, semoga itu memang seutuhnya. Seorang
gadis bergolongan darah O menyadari bahwa seutuhnya itu belum bisa terlihat di
Munthe. Kedinginan Munthe yang selalu menghampiri hayalannya. Dalam setiap
kesempatan dia selalu berharap untuk bisa mewujudkan seutuhnya sesuai dengan
yang seharusnya. Selalu akrab disapa Gita, a Pieces’s girl ini pun mulai
menyusun cara untuk dapat menjalankan semua siasatnya. Mungkin sejak 14 Maret
1998 gadis ini memang terlukis sebagai terang untuk Munthe. Hentah bagaimana
Tuhan menyusun skenarionya, tapi gadis ini adalah pilihanNya untuk Munthe.
Terlahir dengan keadaan normal,
wanita ini menempuh pendidikan selayaknya anak-anak lain yang berkesempatan
untuk mendapatkan hak seutuhnya. Namun, sempat menghadapi keadaan yang
menurutnya adalah salah satu kejadian tak terduga untuk dirinya. Gadis ini
harus terbaring karena Tumor yang menyerangnya kala itu. Hentah kekuatan
bagaimana yang dititipkan oleh Sang Pencipta untuknya, dia bisa melewati tahap
operasi. Namun, tidak berhenti sampai disitu, Terang bisa saja redup kembali.
Vonis dokter mengatakan bahwa bisa saja Tumor itu tumbuh dan menyerangnya lagi.
Entah apa nama latin dari penyakit ini, yang jelas Gadis ini tidak ingin
melihatnya menampakkan diri ditubuhnya untuk yang kedua kalinya.
Setelah bangkit dari tempat tidur
putih, dia melanjutkan pendidikan SMA nya di Perawang, tempat dimana dia
menyelesaikan operasi itu. Bertemu beberapa teman baik disana dan melanjutkan
semua yang ingin dia selesaikan. Sedikit berat karena dia harus jauh dari
lelaki hitam manisnya saat itu. Namun takdir tetaplah takdir, dia memang harus
menyelesaikan scenario yang Tuhan tulis untuknya.
Anggapan bahwa esok harus lebih baik
daripada hari sebelumnya adalah hal yang dijadikannya motivasi, bukan hanya
sekedar kesimpulan belaka. Setelah tamat dari kelas IPS itu, dia tidak ada
rencana sedikitpun untuk berhenti dalam pendidikan. Baginya, pendidikan adalah
satu-satunya jalan yang akan membuat manusia mengerti bahwa Agama dan ilmu
pengetahuan itu adalah SELARAS. Tidak mungkin dan tidak dapat terpisahkan oleh
modrenisasi.
Lancing Kuning University is where
she continued her education. She realize that education is everyone’s right,
but just somebody who lucky to get continue their education. She can’t act like
this anymore, She must do something to change SOMEBODY into EVERYBODY. She must
change Indonesia’s Education. MUST! But, She can’t do that without education.
So, she decided to learn about education at that campus with English Department
as her subject. She believes that it’s the right way to do anything she wants
to do.
Her plan is after finish her
education and get her title on her name, she will continue her education on
different subject. She also loved traveling so she wants to be a tour guide and
take Pariwisata as her next subject. So, her English basic and knowledge will
help her on her next planning.
After finish all of her education’s
plans, she will go back to Munthe. A place that holds many memories for her.
She will take control of Munthe’s education. She would build some schools near
residential area to make their be easier to get to school. She also wants to
coordinate and give some training to all teachers there about how to be a
professional teacher and how to make sure that their students understand about
terms of curriculums. She also wants to
open some place of course for mothers and bring technology there.
She wont to hide Munthe’s cultures
but to make their cultures to be center of attention. She wants world recognize
the inner beauty of that city. She wants and she will do something for its.
Never give up because she knows God always walk beside her. She wants to be a
really Gita for Munthe, cause the meaning of Gita is FLASHLIGHT.
Minggu, 09 Oktober 2016
Kenapa Kita?
KENAPA KITA?
Kenapa kita? Kenapa kita melukai
dia? kenapa kita menyakiti dia? Kenapa kita mengkhianati dia? Apa kita anggap
dia hanya sebuah selogan? Apa kita anggap dia hanya sebuah simbol? Apa kita
anggap dia hanya sebuah warna? DIA itu INDONESIA kita! Kenapa kita begitu
jahat? Kenapa kita begitu tidak berfikir? Kenapa kita menyakiti yang
diperjuangkan oleh mereka yang kini berada dibawah tanah? Kenapa kita tidak
berhenti? CUKUP! Aku muak disini dengan kita yang terlalu AROGAN.
Aku, Indri Christina, lahir 2
september di Pekanbaru,Riau,Indonesia. Aku seorang nasrani dan bersuku batak.
Sudah hampir 20 tahun hidupku ku habiskan disini, di Indonesia. Aku sama sekali
belum pernah menginjakkan kakiku ke UNIVERSAL STUDIO, DISNEY LAND, MENARA
EFFEIL, MENARA PIZZA dan hal-hal lainnnya yang menjadi obsesi orang-orang
Indonesia meskipun aku tau, suatu saat akan ada hal yang memaksaku menginjakkan
kakiku di negara mereka. Yang aku tau satu hal adalah bahwa mereka mencintai
Indonesia melebihi kita. Mereka mengagumi Indonesia melebihi kita, mereka
terobsesi dengan Indonesia melebihi kita, mereka jatuh cinta dengan Indonesia
kita. Tapi bagimana dengan kita? Kenapa kita?!!!!!!!!
Pada saat pertama kalinya aku bisa
berbicara adalah dengan bahasa Indonesia. aku tidak bersekolah ditempat dimana
aku harus menggunakan bahasa suku. Bahkan aku yakin, kita semua hanya bisa
berbicara dalam bahasa Indonesia saat pertama kali kita bisa menyebutkan kata
“MAMA” bahkan lagu balonku ada lima atau di obok-obok yang kita nyanyikan dan
kita dengar adalah ciptaan orang Indonesia yang juga dinyanyikan dalam bahasa
Indonesia oleh orang Indonesia. Aku, saat ini hanya seorang mahasiswi
pendidikan dan keguruan Bahasa Inggris di Universitas Lancang Kuning. Tapi, aku
tidak pernah melupakan bahasaku setelah mempelajari SPEAKING, GRAMMAR, WRITING
ataupun READING. Dosenku juga tidak pernah lupa akan bahasa mereka meski telah
menempuh perjalanan pendidikan dan tuntutan wawasan ke negara-negara lainnya.
Aku adalah orang yang sangat ingin berkelana keluar negeri dengan memamerkan
Indonesia. Aku sangat ingin bmenempuh pendidikan tinggi kesana dan balik ke
Indonesia untuk menciptakan hal yang baru sebagai buatan asli Indonesia walau
mungkin hanya membuat hal yang sangat kecil. Aku tidak tau mengapa aku begitu
mencintai negeri ini. Negeri dengan Bhineka Tunggal Ika. Negeri dengan burung
Garuda yang sangat gagah. Negeri dengan warna Merah-Putih yang sangat ambisius.
Negeri dengan hal yang sangat menarik.
Tapi, lagi-lagi selalu ada hal yang
membuatku marah kepada kita. Aku bukan tidak pernah melakukannya, semua orang
pernah. Tapi, kali ini kurasa orang sudah sangat keterlaluan terhadap
Indonesiaku. Orang yang kumaksud adalah KITA! Aku benci Bhineka Tunggal Ika
hanya tinggal semboyan yang terbentang diantara kaki gagah sang Garuda. Aku
benci KeTuhanan Yang Maha Esa hanya sebuah sila yang kita ucapkan saat upacara
pengibaran bendera. Aku benci melihat para turis itu membersihkan gunung
Rinjani sementara kita hanya merusaknya. Aku benci ketika anggota DPR dan para
artis terlalu banyak meng-impor barang yang sangat tidak penting dari luar sana
hanya untuk gengsi. Aku benci ketika Proklamasi hanya sebuah kenangan, aku
benci ketika para turis membuat lagu tentang Nasi Padang, Indomie atau hal
lainnya sementara Awkarin dan Anya Geraldine memenuhi media sosial dengan
tindakan mereka yang sangat tidak bernorma asusila. Aku benci ketika saat
sekarang ini para guru dilemparkan kepenjara oleh para orang tua hanya karna
mencubit anak mereka yang nakal dan tak mau diatur sementara saat aku lupa
membuat pr guruku memukul tanganku dengan penggaris kayu panjang dan aku tidak
boleh menangis dan saat aku mengadu kepada orang tua, aku adalah sasaran
kemarahan mereka karena aku lalai. Aku benci ketika anak-anak menyanyikan lagu
Lelaki Kardus sementara dulu Tina Toon dkk berusaha bergaya selayaknya
anak-anak dan menyanyikan lagu yang bermakna. Aku benci pertelevisian
pemerintah menayangkan program percintaan yang keterlaluan sementara menghapus
kartun yang mengajarkan persahabatan. Aku benci media yang saat ini hanya bisa
mengabarkan kabar yang tidak penting dan hanya membuat ricuh sementara banyak
prestasi yang tidak terkuak.
Tau apa lagi yang paling aku benci?
Kita RASIS! “Walaupun Berbeda Tetap satu Jua” namun kenyataanya agama adalah
hal yang empuk dijadikan sebagai bahan lelucon. It is okay to make some jokes about politics, movies, actors etc but
not about RELIGION. Aku benci stereotype yang mengatakan bahwa agama ini paling
benar, agama itu paling benar. Saat ini, sedang viral masalah ahok menjadi
pemimpin Jakarta. Ada apa dengan agamanya? Apakah agamanya membuat kesalahan
sehingga dia tidak layak? Jika dia memang tidak layak maka naik tegak dan
berdiri, pimpin Jakarta untuk Indonesia. lupakan soal ahok, aku juga tidak
ingin melanjutinya. Lalu bagaimana dengan seseorang yang pindah keyakinan dari
agama manapun itu. Semua orang mendadak membenci dia, memberikan ceramah yang
panjang tentang ajaran agama sedangkan kurasa dia tidak beribadah dengan begitu
benar. Agama adalah hak seseorang, terserah dia jika dia ingin berpaling
keyakinan, mengapa meributkannya? Sudahkah kamu menjalankan keyakinanmu dengan
sangat benar tanpa dosa? Biarkan dia mempertanggungjawabkan apa yang dia pilih
jika dia tidak bisa diperingati ataupun diberitahu. Kenapa sampai membencinya?
Biarkan saja! Tugas kita hanya mengingatkan satu sama lain, jika dia bilang
tidak yasudah biarkan. Agama adalah landasan untuk hidup bukan untuk ribut.
Jika dia salah maka dia yang salah bukan agamanya. Kenapa orang Indonesia
sangat bersemangat membandingkan agama? Apa ada agama yang menyuruh kita untuk
begitu? Atau adakah agama yang mengajarkan kita untuk mencuri? Tidak bukan?
Lalu mengapa agamanya dan pilihannya yang kita usik? Jika terus begini,
kusarankan untuk mengubah semboyan Bhinika Tunggal Ika. Jika terus begini,
jangan terlalu bermimpi Indonesia akan mengalahkan the power of America.
Jangankan mengalahkan Amerika, untuk mengalahkan Singapore saja jangan pernah
bermimpi. Jika orang lain RASIS maka biarkan, jangan malah ikut terdoktrin
dengan ceramahnya. Sekali lagi, aku sama sekali tidak membela atau
menyingkirkan agama siapapun disini, aku hanya ingin kita bersatu.
Selain dari agama, aku benci
Indonesia yang apa-apa menyalahkan pemimpin. Kurasa, kita perlu memberlakukan
lagi hukum yang mengatakan bahwa dilarang mengkritik pemerintah. Mengapa dulu
orang sangat taat pada Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta sementara sekarang orang
sangat mudah mendemo para pemimpinnya? Pak Soeharto memberhentikan dirinya
setelah kejadian Trisakti 1998, B.J Habibie, salah satu presiden tercedas
menurutku dan presiden yang paling mengabdi saat itu tidak dihargai dan
akhirnya beliau menetap dinegeri lain karena disini, pesawat dan kepintarannya sama
sekali tidak dihargai oleh bangsanya. Bapak yang dikenal dengan sebutan Gusdur
dilecehkan karena kebutaannya sementara ibu Megawati disepelekan karena jenis
kelaminnya dan karena menjual Indosat padahal saat itu keadaan yang memaksa.
Pak SBY yang sangat gagahpun banyak dihina oleh rakyatnya dan saat ini Pak
Jokowi yang dahulu diminta oleh bangsanya sendiri untuk memimpin bangsa ini
bahkan dihina karena selama setahun ini dianggap gagal padahal beliau sangat
dihargai oleh pemimpin lain dan masuk dalma daftar pemimpin terbaik dunia. Lalu
pemimpin bagaimana yang sebenarnya kita inginkan? Apa kita akan terus menghina
setiap pemimpin yang kita pilih sendiri melalui pemilu? CUKUP! Mereka sudah
berusaha tapi kita hanya melihat hal yang belum mereka lakukan dan menjatuhkan
yang sudah mereka lakukan. Begitukah seharusnya? Yang baik tak terpandang yang
jelek dikarang-karang? Itukah yang dimaksudkan dengan Gajah didepan mata tak
tampak semut diujung gunung kelihatan? Bisakah kita berhenti dan mendukung
pemimpin kita untuk Indonesia mencapi semua tujuannya?tidakah malu jika para
pemimpin lebih banyak mengundurkan diri karena kita bukan karena masa
jabatannya yang habis.
Cukup kita menjadi buruk, jangan lagi. Kita harus bisa
bangkit, jika terus melakukan hal-hal konyol kurasa Indonesia hanya akan
menjadi sebuah negara yang tenggelam oleh rakyatnya sendiri. Kita punya semua
yang kita butuhkan, kita hanya perlu merubah semua stereotype dan opini yang
hanya merusak segalanya. Kita hanya perlu sedikit lebih keras untuk merubah
pola pikir kita untuk mendapatkan semua yang sebenarnya selama ini kita punya.
Jangan jajah negeri kita sendiri, jangan hancurkan Indonesia kita karena saat
kita hancur, mereka diluar sana akan berbondong-bondong melelang Indonesia dan
kita hanya akan menjadi sebuah lelucon masa depan mereka. Indonesia bukan hanya
berada digenerasi muda, tapi ditangan kita semua. Aku, mencintai Indonesia dan
kalian juga harus. Jangan terlalu terdoktrin dengan media, tapi kita harus bisa
menguasai Indonesia. karena Indonesia itu kita. Indonesia tidak bisa menjadi
biasa saja karena Indonesia memang istimewa.
Kamis, 06 Oktober 2016
My Beautiful Trash
My Beautiful Trash
Hai, aku Heskiel Vieri. Aku adalah pria tampan yang terlahir sebagai idaman wanita. Saat ini, aku sedang bersekolah disalah satu SMA favorite dikotaku, SMA Alba. Aku bukan cuma pria tampan dengan sejuta fans wanita, aku juga seorang kapten tim basket dan timku, the Prime adalah tim andalan sekolah dan semuanya adalah pria-pria tampan yang memang ditakdirkan untuk bersatu.
Kamis ini, aku dan the Prime janjian buat jogging di lapangan sekolah pukul 3 sore, seharusnya. Tapi, lagi-lagi aku baru membaca group chat line setelah sampai disekolahan. Malas balik ke kos-an, aku memaksakan diri untuk jogging sendiri dilapangan basket dan saat itu juga sedang ada latihan dance. Ini bagiku adalah awkward moment, aku harus berlari sendirian ditengah keramaian, ingat, sendirian. Setelah berlari 20 keliling, aku iseng untuk latihan shoot 3 points dan lagi, aku sendirian. Serius, sebenarnya aku kehausan tapi aku begitu malas untuk keluar dan membeli air mineral. Akupun tetap latihan dan entah kenapa shoot ku yang satu ini mendarat sangat mulus. Ya, mulus mengenai seorang kaptennya Glow Dancer. Wanita itu memang tidak pingsan, tapi aku tau dia kesakitan dan saat ini tentu saja dia ingin tau siapa pelempar bola basket terbaik yang telah menghancurkan koreografinya itu. dan ku pikir inilah saatnya aku untuk kabur dari segala mara bahaya yang akan menimpaku.
" oh God, please save me from the Hell of Girl "
Akupun bergegas mengambil tas converse hitam putih dan melesat dengan jurus seribu bayangan. Aku tak tau apakah ada yang ketinggalan, yang jelas aku harus mencari tempat persembunyian dari gadis yang mungkin saat ini telah memberi lebel wanted untukku. Dengan kecepatan tinggi, ku gas motor matic navy ku keluar dari sekolahan menuju sebuah tempat yang kurasa agak aman dan dia tak akan mungkin sampai kesana. Aku berhenti disebuah ruko di depan kos putri yang ada di daerah komplek yang tidak terlalu ramai. Kehausan, ku sambet 2 botol mineral water dingin yang akan membantuku sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
" mbak, nih duitnya "
aku menyerahkan uang 10.000 dari tas converse favoriteku. Setelah dahagaku terbayar, aku berencana untuk pulang saja. Ini sudah cukup sial dan jangan ada kesialan lainnya lagi. Aku membuka tasku dan mencari jaket tim serta ponselku. Serius? jangan bilang ponselku tinggal. Aku berusaha meng-obrak-abrik tasku sampe kesudut. Tiba-tiba seorang gadis dari sisi lain menepuk pundakku.
"Nyari ini? (menyerahkan jaket dan ponselku) gausah grogi. Aku, Ayi, cewe yang terkena lemparan 3 points mu yang meleset"
Aku tidak memperdulikannya, walaupun dia memang sangat cantik apalagi dia adalah Kapten Tim Dancer. Tapi, aku harus bersikap sedikit arogan agar tak terkesan terlalu menyukainya. Kuambil barangku dari tangan mungilnya. Aku meminum kembali Mineral Waterku dan melemparkan botol kemasannya lalu memakai jaket dan bersiap pulang.
" Oh, jadi begini prilaku asli pria tertampan dan kapten tim basket favorite sekolahan? membuang sampah sembarangan? Miris banget, ganteng-ganteng kok naif"
" Apa maksudmu naif? "
" Apa salahnya kalau lelaki tampan membuang botol kecil ini ke tong sampah yang jaraknya hanya 3 langkah dari posisinya berdiri? apakah dengan membuangnya pria itu tidak akan tampan lagi dan membuat fansnya disekolahan jadi lari? "
" Jangan sembarangan!!! "
" Atau kamu gak tau kalau sampah itu dibuang ke tempat sampah bukan sembarangan? bagimana kalau aku, selaku kapten tim dancer dan ketua SISPALA (Siswa Pecinta Alam) mengajarkanmu bahwa sampah ini harus dibuang disini (tempat sampah) "
" Atau kamu gak tau kalau sampah itu dibuang ke tempat sampah bukan sembarangan? bagimana kalau aku, selaku kapten tim dancer dan ketua SISPALA (Siswa Pecinta Alam) mengajarkanmu bahwa sampah ini harus dibuang disini (tempat sampah) "
" Aku tidak akan pernah melakukannya. Itu hanya sampah tak akan ada gunanya "
" Yakin? "
" Ya "
" Temui aku di ruang SISPALA besok sepulang sekolah "
Aku tidak perduli. Ku gas motorku dan pulang dan bersih-bersih dan main game. dia pikir dia siapa menyuruhku. Ku rasa aku lebih baik nongkrong dikantin bersama The Prime sambil melirik cewe cantik yang lewat. Namun, besoknya sehabis pulang sekolah aku tiba-tiba penasaran mengapa dia menyuruhku untuk keruangan itu. Aku rasa gak ada salahnya sekedar lewat dan melihat apapun itu. Lagi pula, The Prime ntah kemana tak kelihatan. Berjalan menelusuri lorong ruang ekschool sambil mencari ruang SISPALA.
" SISPALA, SISPALA, SISPALA... okay, ini dia "
Aku terkejut begitu melihat The Prime ternyata ada diruangan ini juga. Mereka disini sambil melihat dan berusaha mencari barang dan membelinya? aku tak tau ada apa, tapi aku harus cari tau.
" bro, kalian disini ngapain coba? ditempat begini? kan janjinya kekantin tadi pas pulang"
" sorry, Hes. Kita lupa bilang hari ini kita mau kepameran ini. Mending kita disini deh. Liat nih bagus kan (nunjukin botol minum daur ulang) "
Memang botol itu bagus, tapi kenapa cewe itu menyuruhku kesini? mana dia? Sambil menunggu, kukira tak ada salahnya kalau aku melihat sebentar. Botol minumnya lumayan bagus-bagus dan ada benda bagus lainnya seperti kacamata renang, kipas mini buat dikelas lumayan nih, Case Hp dan hal lain. Yang asing adalah, ada setumpuk botol bekas air mineral dan for what? aku ini mungkin tampan, tapi aku gak ngerti hal-hal begini. Itu cewe kemana lagi, jangan-jangan dia ngada doang kalo dia itu ketua SISPALA juga. Dasar tukang kibul.
Tiba-tiba suara lembut dari belakang terdengar
" Hai, Sorry telat, gimana? udah laku berapa? "
" Nih, Yi, lumayan banyak. Kali ini diborong anak basket. Tumben juga kapten The Prime disini "
Benar saja, cewe itu, cewe cantik itu, ketua SISPALA
" Hai, Heskiel kan? datang juga. nih buat kamu (nyerahin botol minum bertuliskan Heskiel Vieri). Ini botol yang kemarin kamu buang ketempat sampah dekat ruko. Tiap selesai latihan dancer aku selalu kesana ngambil botol-botol kaya begini. Kemudia kita, tim SISPALA dan anggota OSIS dibidang seni kerjasama untuk ngehias hal-hal sampah kaya begini. Hasilnya kita jual ke anak-anak sekolahan dan uangnya buat disumbangin ke anak-anak panti. Lumayan lah "
YAAMPUN...MY GOD. Ini cewe gak bisa lebih sempurna lagi? udah baik, cantik, jiwa sosialis banget, ramah dan bikin adem hati. Syukur aja kemarin bolaku melesat ke cewe ini, kalau gak, gak akan deh aku kenal sama bidadari jatuh dari surga dihadapanku #eeaaa ini.
Tapi, apa lagi tujuan nih cewe selain buat aku ngerasa bersalah ataupun sadar kalau ternyata botol bekas mineral water bisa jadi benda sebagus ini dan murah. Kalau beli di Sport Store mahal banget lagi. Cerdas juga nih cewe.
" Trus, maksud kamu selain buat nyindir aku apa? suruh bayar ini? "
Elahhh, kenapa sih aku gak bisa lembut dikit. Sok cakep banget sih aku.
" Gak kok, Hes. Gak nyindir tapi ini emang harus dibayar loh. HAHA. Jadi, kami SISPALA pengen ajak The Prime buat gabung untuk Car Free Day minggu ini. Disana bakal diadain bazar dan bakal ngajarin orang juga untuk bikin ginian, hasilnya boleh dia beli sendiri atau disumbangin buat dijual. Kan kalian tampan-tampan tuh, sekali-sekali lah beramal biar nambah ketampanan kalian.HEHEHE"
GILA.. ni cewe gak ketawa aja manis banget apalagi ketawa. Diabetes nih diabetes. Tapi bener sih, gak ada salahnya juga. Gak akan bikin rugi juga malah untung banget nih bisa deket sama dia, siapa tau besok-besok mau diajak jalan bareng.
Aku pikir The Prime juga butuh kegiatan lain sih selain terus-terusan latihan, bosan juga. Tapi aku coba sok cool deh. Biar dibujuk rayu kaya di FTV FTV itu..
" Hm, Aku pikir-pikir dulu deh. Ntar aku line deh. Nih(nyodorin HP) masukin ID Line kamu aja biar tar aku chat "
" CIEEEE MODUS MODUS tu,Yi. Jangan Mau "
" Namanya juga usaha "
Malamnya, setelah berpura-pura menunggu akhirnya aku beraniin diri buat nge-chat dia
Heskiel Vieri: Soal tadi.. emang acaranya jam berapa?
etttdahhh, lama banget balesnya nih cewe. Lagi ngapain sih dia. Bikin males deh.
Oliaviayi Magdalena: Sorry lama ya,Hes. Jam 7 pagi kita udah stay disana.
oh... namanya Oliviayi Magdalena. Nama aja cakep apalagi orang. Lama balas juga gapapa neng, jangankan jam 7 jam 5 pun akang siap atuh.
Heskiel Vieri: Ok deh, kita ikut. Tapi aku gatau tempatnya. Belum pernah CFD
bohong banget. Tiap minggu latihan di gor dekat sana juga,hehe. Namanya usaha..
Oliaviayi Magdalena: Yaudah.. sekalian deh jemput aku. Gak ada teman nih. Rumah aku deket ruko kemarin kok, nomor 8.
Heskiel Vieri: Sip..
OK.. ini dia minggu yang sangat ditunggu. Udah cakep dan sekarang jalan jemput bidadari surga.
( 15 menit kemudian )
Heskiel Vieri: Aku udah didepan..
( 5 menit kemudian )
" sorry ya, yuk pergi sekarang, yang lain udah pada disana "
Setelah sampai, kami semua bergegas nyusun bazar dan mulai acaranya. 2 jam berlalu akhirnya acaranya siap juga..
" Siap juga ya, nih ( nyodorin minum ) "
" iya, thanks ya udah bantu, thanks juga minumnya "
" Aku kali yang harusnya berterimakasih,Yi. Kamu dah ngajarin aku kalau ternyata sampah kaya botol bekas mineral water gini berguna banget buat orang lain bahkan menghasilkan uang. Sorry, kemarin sempat songong banget sama kamu. hm, by the way, kapan-kapan kalau aku ikut acara kamu lagi boleh gak? "
" Nagih nih ceritanya? "
" Iya, penasaran aja sama apa aja yang bisa dihasilkan dari botol ini, sekalian juga lah, Yi "
" Sekalian apa? "
" Sekalian kalo bisa siap acara jalan bentar sekedar makan, HEHE "
" Iya, boleh kok. Udah yuk balik. Capek nih "
Habis nganterin Ayi, gak bisa banget berhenti bayangin dia sambil megangin nih botol yang dari dia.
" Thanks My Beautiful Trash..... I LOVE YOU ( Nyium Botol ) "
THE END
Example of Prose: Mineral Water Dream
Mineral
Water Dream
Aku benci jika harus pindah ketempat
yang baru dan sangat asing. Maksudku, aku harus beradaptasi dan belajar untuk
mencari hal-hal yang akan aku sukai disana(ditempat baru itu). Aku, Neral
Oceana, mahasiswi atau harus kukatakan alumni yang baru saja menyelesaikan
pendidikan sarjanaku dibidang jurnalistik,ilmu komunikasi di universitas yang
dari SMP sudah kudambakan, Universitas Multimedia Nusantara. Mungkin,
seharusnya aku memperkenalkan diri dengan gelarku, Neral Oceana,S.Ikom. bukan,
aku bukan ingin sombong, aku hanya sangat sangat sangat bangga karena
menyelesaikannya dalam waktu yang sama seperti Jepang menjajah Indonesiaku,
yap, 3,5 tahun dan dijurusan yang sangat aku sukai dan bagiku, tak ada hal yang
lebih membanggakan selain berhasil menyelesaikan rencana-rencana hidup kita. Tentu
saja, hal itu tak terlepas dari bantuan Tuhanku dan orang-orang yang tak lelah
mendukungku dalam segala keputusanku. Terlepas dari semua kebanggaanku, aku
tahu persis bahwa kalian sangat bingung dengan arti namaku. Neral itu diambil
dari kata Mineral yang artinya supaya aku bersifat seperti air mineral, berguna
bagi semua orang. Sedangkan Oceana artinya laut/samudra(ocean). Semua namaku
berhubungan dengan air yang berarti kehidupan semua orang. Dan saat ini, aku
berusaha mencari cara yang tepat bagaimana aku bisa benar-benar menggunakan
nama itu dikehidupan nyata, memberi kehidupan bagi semua orang, atau at least
beberapa orang.
Hentah apa yang merasukiku semalam
suntuk, aku tiba-tiba membeli tiket pesawat untuk penerbangan dari tangerang
menuju NTT,tepatnya Pulau Ende. Mungkin, inilah salah satu cara terbaikNya
untuk aku dapat menggunakan arti namaku. Sambil mendengarkan salah satu lagu
favoriteku yaitu Kolam Susu, aku mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai
tempat baru yang akan menjadi tujuanku itu. Tidak, aku tidak mencari informasi
dengan cara membaca Koran atau menanyakan dosen-dosen yang barangkali pernah
singgah kesana. Aku menggunakan cara anak muda zaman sekarang yaitu dengan
bantuan internet. Pemaparan yang sangat indah menyita perhatianku, sangat alami
dan damai. Aku merasa itu adalah tempat yang mungkin tak terlalu buruk. Aku bisa
mengambil beberapa foto dan menulis jurnal atau hal-hal lainnya. Namun, sebuah
web yang kubaca setelahnya sangat membuatku iba.
Aku tak tau bahwa NTT adalah
salah satu tempat di Indonesia yang sangat sulit akan air bersih. Aku hanya
mengira itu adalah sebuah hoax agar situsnya banyak dikunjungi dan orang itu
mendapatkan bayaran. Tapi, entah kenapa aku merasa bahwa aku harus kesana. Aku menelfon
beberapa teman untuk diajak kesana dan mereka menolak. Kupikir ini waktunya aku
untuk lebih mandiri. Malam itu juga, ku packing semua barang-barang yang akan
kubawa dan mungkin tak akan aku temukan disana, salah satunya adalah Mineral
Water. Yap, aku membeli satu kotak mineral water dalam kemasan botol untuk
kubawa. Hentah kenapa, aku sangat antusias
dengan keberangkatanku. Sedikitpun, aku merasa tidak ada keraguan dalam benak
alumni baru ini.
Setelah berpamitan dengan orang-orang dirumah dan berpamitan
dengan anjing kesayanganku browny, aku langsung masuk kedalam taxi yang sudah
15 menit lalu menungguku didepan pagar rumah bercat biru(lagi-lagi berhubungan
dengan air). Kurasa, aku tidak akan merindukan tempat ini karena tempat baru
yang menjadi pilihanku akan sangat menyenangkan. Menunggu keterlambatan
perbangan, aku duduk dengan laptopku dan mencoba mencari akses wifi untuk
sekedar membuka beberapa sosial media. tak lama, panggilan untuk penerbanganku
pun tiba. Akupun masuk pesawat tentunya setelah melakukan beberapa hal yang
harus dilakukan. Aku berdoa sepanjang penerbangan supaya aku tidak kecewa
dengan pilihanku, karena kalau aku sampai kecewa, aku tak tau harus apa. Setelah
beberapa kali transit, pesawat ini akhirnya mendarat dengan mulus. Aku langsung
mencari taxi untuk mengantarkanku ketempat yang memang sudah kurencanakan
sebagai tempat tinggal sementaraku.
Namun, aku sangat kecewa. Tempat itu sangat
diluar dugaanku. Terlalu kumuh untuk gadis kota sepertiku. Seharian aku tidak
keluar rumah kontrakanku dan aku hanya berdiam dan berdoa dan menyesal dan
menangis dan kecewa. Aku telah menekatkan diri dan mengorbankan tabungan yang
seharusnya kupakai untuk membeli kamera baru dan beberapa peralatan baru kini
lenyap sudah dan balasan yang kudapat adalah kota kumuh ini?TIDAK!!! aku tau
ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun, lagi-lagi aku kecewa, ini nyata bahkan
sangat nyata. Sore itu, aku berusaha mencari tempat untuk membeli makanan dan
sekedar jalan-jalan, siapa tau ada tempat bagus tersembunyi yang memang dibuat
khusus untuk orang-orang yang menyesal datang kesini seperti aku. Sambil membawa
sebotol mineral water ditangan dan kamera yang bergantungan dileherku, aku
mencoba melihat keadaan yang sangat sial untukku. Tiba-tiba, seorang anak kecil
terlihat sedang mengambil sebuah air dari tempat yang tak layak disebut bersih.
Aku tak tahu, entah itu sungai atau selokan atau sumur atau apapun. Dia terlihat
meminumnya dan mandi disana, ditempat yang sama yang digunakan orang-orang
untuk mencuci, minum, dan hal-hal lainnya.
Aku tak bisa menahan kakiku untuk menghampiri
anak laki-laki itu. “ kakak mau mandi ya?” tanyanya tanpa enggan. “ha? Mandi disini?
Tidak mungkin dek, ini bukan tempat yang bersih. Aku bisa sakit dan gatal-gatal”.
“aku raim kak, kakak pasti pendatang dari kota besar ya? Memang tempat ini
tidak bersih tapi inilah sumber kehidupan kami” dia menjawabku dengan
tersenyum. “kenapa tidak mandi dirumah saja dan minum air mineral yang ada
dirumah atau beli diwarung? aku neral oceana, dan ya, aku dari pulau jawa”. “kak
neral, dirumah pun airnya seperti ini dan jika membeli air seperti yang kakak
bilang, kami lebih baik membeli beras dan kebutuhan lainnya. Hal ini sudah
biasa bagi kami, minum,mandi dan mencuci ditempat yang sama. Sungai ini
kehidupan buat kami. Kami akan sangat bersyukur jika memiliki air bersih tapi
ini saja kami sudah bersyukur. Apa yang ada ditangan kananmu kak? Air mineral
dari kota yang kau bawa?” “iya, ini aku bawa dari kota”. “ memang, rata-rata
pendatang yang hendak berlibur kesini membawa beberapa air mineral. Air bersih
disini selain sulit juga mahal. Karena mengambilnya sangat jauh dari tempat ini
kak. Bolehkah aku meminta airmu?” “ya, silahkan saja. Aku masih punya beberapa
lagi dirumah. Ini. Ambillah dan sepertinya aku harus kembali. Aku harus mandi
setelah dari tempat ini.” “mandi saja disini kak, aku yakin ditempat kakak
tinggal airnya juga begini. Air bersih hanya ada saat hujan deras. Itulah yang
biasa ditampung warga sini. Rumahku itu, yang ada ibuk sedang menjemur pakaian
dengan baju warna merah. Kalau kakak butuh bantuan, datang saja.”
Aku tak
memperdulikan lagi apapun itu. Aku yakin dirumah ada air bersih untuk mandi. Aku
segera pulang karena sudah sangat gatal rasanya badan ini setelah dari tempat
itu. Benar saja, anak itu benar bahkan sangat
benar. Tidak ada sedikitpun air yang jernih disini, dirumah yang kau yakini dan
kau sombongkan kepada anak itu. Tiba-tiba aku mendengar seorang kakek berteriak
“air….air…” sontak aku berlari keluar rumah dan bertanya berapa harga air yang
dia jual perliternya. “10.000 nak, kalau satu jeregen ini 50.000” apa??? Dirumah
aku dengan santai menghabiskan air dan disini aku harus membelinya? Ma!!! Aku mau
pulang ma… kirimin narel duit untuk pulang!!! Dengan sangat berat tanganku
menyerahkan uang 100.000 dan membeli 2 jeregen air kakek tersebut. Aku harus
hemat! Baru kali ini aku menghematkan sesuatu yang seharusnya tersedia secara cuma-cuma
dinegeri ini. Tidak! Aku harus mencari cara yang tepat untuk menyelamatkan
kehidupanku selain pulang. Karena tiket kepulanganku itu sebulan lagi dan jika
aku ingin pulang sekarang, aku tidak punya uang. Uang ini hanya untuk
kebutuhanku disini.
Sebaiknya, aku mandi lalu makan malam dan mulai berfikir
untuk visi misiku. Ya, aku yakin, Tuhan punya rencana untukku disini, di Pulau
Ende. Setelah bersih-bersih dan melupakan ketragisan hidupku seharian ini. Aku mulai
membuka laptop dan mencari beberapa inspirasi yang akan membantuku menjalan
visi-misi ku yang melebihi visi-misi calon presiden ataupun visi-misi calon
gubernur Jakarta. Lebih dari 2jam dan tak ada apapun. Sebegitu buntunyakah
otakku? Kupikir otak ini akan berhenti berfikir hanya ketika pelajaran design
grafis saja. Ayolah,buddy, jangan menambah kekecewaanku. Cukup sudah!! Aku mulai
lelah, kurasa aku butuh tidur untuk sebulan sampai waktu kepulanganku tiba. Baiklah,
aku hanya butuh tidur dan seteguk air mineral.
Tiba-tiba aku terbangun dan
tersentak saat beberapa menit mataku terpejam. Yap!! Itu dia. Air mineral!!!! Aku
harus bisa berusaha membuka dapot air mineral dikota ini. Dan itu akan membantu
beberapa hal sekaligus. Aku akan membuka lapangan pekerjaan dan setidaknya orang-orang
akan memasak dan minum dengan air bersih. Aku tau ini butuh upaya yang sangat
keras, tapi nothing is impossible,right? Aku mulai membuka youtube dan situ
lain untuk membantuku mencari apa saja yang akan kuperlukan dalam upaya yang
hentah gagal hentah berhasil ini. Dan bang!!! Aku melihat sebuah tutorial di youtube
bagaimana cara membuat alat penyaring air kotor dan aku juga menemukan beberapa
alat yang bisa kubeli dengan murah disitus-situs online shop untuk membantuku
membuka sebuah dapot air mineral. Kulihat uang yang tersisa dibuku tabunganku. Uang
ini bahkan tidak bisa membeli setengah alat-alat itu.
Aku mulai berfikir
bagaimana cara mendapatkan uang yang cepat dan banyak dan tak mengharuskan
wanita manja ini bekerja keras. Dan… I think I can start my business again. Aku
inikan seorang youtuber dan aku ini jurnalis dan blogger. Kupikir, itu sangat
sederhana untuk menghasilkan uang yang lumaya banyak. Baiklah, besok aku harus
mulai mencari beberapa spot yang bagus untuk memulai segala sesuatu yang sangat
sulit ini. Baiklah,baik, aku butuh tidur. Tidur yang benar-benar tidur, tidur
yang memang selama 8 jam seperti yang dianjurkan oleh persatuan dokter Indonesia.
Yap, hari ini adalah waktunya
bekerja ringan dan menghasilkan dana untuk membantu tempat ini. Tiba-tiba aku
teringat akan anak itu, Raim. Dia akan sangat berguna. Aku akan mewawancarainya
dan meng-upload video itu sebagai vlog pertamaku disini. Aku sangat yakin video
itu akan menimbulkan beberapa empati dan simpati dari kawan-kawan, dan mungkin
mereka mau berinvestasi atau apalah namanya untuk membantu perjalan ini. Selain
itu aku akan menulisnya diblogku dan aku juga yakin, dosen-dosen yang katanya
sering melihat blogku secara diam-diam akan berinisiatif untuk menelfonku dan
menawarkan bantuan. Setelah beres-beres, aku menuju rumah raim sambil membawa
beberapa botol mineral water dan menjelaskan padanya tentang visi-misi ini. Dia
memang masih anak SD tapi aku yakin dia mengerti. Beruntung, dia sudah pulang
dari sekolah dan tidak ada aktivitas lain. Tidak ingin membuang waktu yang
terlalu berharga, aku langsung menginterviewnya dan setelah itu menguploadnya. Benar
saja, para subcribers dan readers ku sangat antusias untuk memberi bantuan dan
mendoakan niat ku yang mereka bilang mulia.
Aku tidak berhenti dihari itu saja,
aku melakukan hal ini kira-kira 2 minggu lebih dan aku sudah mengumpulkan uang
dan kira-kira bisa membantuku sebanyak 85%. Malam ini, aku duduk dengan
laptopku sambil memainkan beberapa sosial mediaku, tiba-tiba seorang laki-laki
yang ternyata adalah teman SMAku dulu ngechat aku:
Rayi:
HAI!
Neral:
HAI rayi. How are you? I miss you so much. Where are you now?
Rayi:
slow down,baby. One by one. I’m fine and I know you are fine too. I miss you
too. I’m staying in Bali right now and I have seen your vlog and your blog. Btw,
how if I with my friends help u in your business? Deal? If yes, we are going to
NTT 2 days later. What do u think about that?
Neral:
rayi!!! That’s sound good. Deal! But, mau bantu apa dulu? Kalau soal dana,
kurasa kamu hanya perlu transfer, tak perlu buang waktu kesini. Disini tak
se-asyik Bali.
Rayi:
no, neral. Kami ini tamatan teknik dan kami bisa membantu menjadi pekerja. Jangan
pikirkan gaji, gaji kami setelah ini semua lancar. Okay? Send your address to
via message and see you as soon as possible. Gbu
Oh
my god.. aku beruntung. Aku beruntung. Sangat beruntung untuk ini. Benar,ini
adalah rencana Tuhan. Setelah menunggu sangat lama akhirnya Rayi and the geng
datang juga. Kami merembukan semuanya dan membeli beberapa hal yang perlu. Mereka
sangat membantu. Setelah bekerja dengan tanpa jeda waktu yang panjang, akhirnya
setelah lebih dari 2 minggu. Semua hal tampak sangat nyata. Sangat, sangat,
sangat nyata.
Today
is my day. Hari ini bisnisku mulai berjalan. Aku memproduksi beberapa mineral
water kemasan dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat NTT sesuai dengan
pendapatan mereka dan juga membagikan segalon penuh air bersih setiap bulannya
untuk setiap rumah. Tak berhenti hanya dengan memproduksi mineral water kemasan
yang kuberi merk NO Mineral Water. Aku juga mengajarkan mereka bahwa kemasan
bekas mineral water tak harus dibuang dan dijadikan limbah yang menumpuk dan
hanya menambah jumlah sampah di Indonesia dan itu akan merusak keindahan yang
sebenarnya dimiliki oleh pulau ini. Aku mengajarkan mereka untuk membuat
kesenian dari bekas kemasan tersebut. Kemasan botol bisa digunakan sebagai pot
untuk tanaman gantung yang akan membuat rumah jauh indah. Sedangkan kemasan
lainnya seperti gelas, digunakan untuk membuat hiasan dinding seperti bunga plastik.
Tidak berhenti sampai disana, mereka ku ajarkan untuk memasarkan hasil karya
mereka dan barang bekas yang sangat dianggap tidak berguna itu justru akan
menghasilkan uang untuk mereka. Entahlah, kurasa aku sudah menerapkan arti
namaku yang sesungguhnya. Aku rasa, aku telah ditakdirkan untuk memberikan
mereka harapan dan hidup. Aku rasa, Neral Oceana, S.Ikom ini memang seharusnya
begini, menjadi Mineral Water dan Ocean untuk NTT. Aku tidak pernah percaya,
bahwa aku sendiri yang sangat membenci tempat ini begitu mencintainya setelah
aku merubahnya. Aku tidak percaya bahwa Mineral water yang kuberikan kepada
Raim saat itu membawa dampak yang sangat possitif. Kini, banyak investor yang
bergabung dengan NO Mineral Water untuk NTT yang lebih sejahterah.
Aku tidak
percaya bahwa apa yang kulakukan saat ini membuat orang nomor 1 di Indonesia,
presiden RI memberikan bantuan untuk NTT. Aku tidak percaya bahwa sebotol
mineral water dari jawa yang kubawa sangat berarti disini. Aku tidak percaya
bahwa semua hal yang dengan gampang kusia-siakan dirumah sangat dicari disini. Entah
kenapa, aku bisa memberi kehidupan kepada mereka. Entah kenapa aku bisa
memproduksi sesuatu. Aku tidak tau hal ini akan terjadi sebesar ini. Yang kutau
ini sudah kurencanakan. Akhirnya, my dream is true. I have a Mineral Water
Production. Aku tidak akan meminta lebih karena ini sudah sangat lebih untukku.
Aku, tidak ingin berhenti sampai NTT. Aku akan pergi kemanapun tempat yang membutuhkan
sebotol mineral water. Aku akan melakukan perubahan disana. Aku akan menjadikan
mineral water yang terbuang di kotaku menjadi sangat berarti disini. Inilah mimpiku,
mimpi mineral waterku.
Rabu, 21 September 2016
Prose📒📰
Prose. . .
( noun )
1. Written/spoken langiage in its
ordinary form without metrical structure.
2. Another term for sequence.
( verb )
1. Talk tediously
2. Compose or convert into prose.
Prose is the most typical form of written language, applying ordinary grammartical structure and natural flow of speech rather than rhythmic structure as in traditional poetry. The term applies to all expression in language that do not have a regular rhythmic pattern.
Prose is considered to be one of the two major literary structures with the other being verse. Prose compreses full grammatical sentences, which then constitute paragraphs while overlooking aesthetic appeal, whereas poetry typically involves a metrical or rhyming scheme.
Prose is standard style of writing used for most spoken dialogues, fictional as well as topical and factual writing and discoursed. So, the simple definition is prose is writing that is not poetry or it is and ordinary writing.
Elements of Prose
♡ plot and structure
☆ characterization
♡ theme
☆ setting
♡ point of view
☆ style--- manner in which an author uses
words ---
Prose in popular literature :
^_^ Prose in novels
Usually written in the form of narrative and may be entirely a figment of the author's imagination.
^_^ Prose in speeches
Its used in speeches often expresses thoughts and ideas of the speakers.
Jumat, 10 Juni 2016
English Grammar : MODALS ( I/You as subject and Would you mind )
hi guys, in this section, i'm going to give some explanation to you about MODALS in English Grammar Lesson. Check it out...
INTRODUCTION>>>
MODALS or the modal auxiliaries in English Grammar are can, could, had better, may, might, must, ought to, shall, should, will and would and etc. the aim of modals is to express speaker's attitudes. it can express that a speaker feels something is necessary, advisable, permissible, possible and probable. in addition, they can convey the strength of those attitudes. Modals do not take a final-s, even the subject is she, he or it.
this is example of modals
MODALS of Polite Request
- Polite requests with I/You as the subject
for example :
- Can I borrow herr bike? or can you borrow her bike? >>> is used informally to request permission ( little less polite than may and could )
- May I come to her house? or may you come to her house with me? >>> they are equally polite whereas might is quite formal and polite, it is used much less frequently than may or could.
- Could I see her homework? or could you see her homework? >>> could used as a present or future meaning in a polite request, not a pass meaning.
- Polite request with Would You Mind
Would you...?
If you are asking other people to do things, you would normally use Would you + infinitive. Would you like to…? is also a very polite way of suggesting or requesting something, politer than Do you want to…?.
example :
- Would you please bring your library books back today ? cause it will be need by another borrower.
Would you mind…?
If you want to sound particularly polite, or if you think the answer may be negative, you can also use Would you mind + verb-ing as the preferred alternative to Could you…? Would you mind…? literally means: Would you object to…?
example:
- Would you mind locking the door when you leave? ( ans: No, not at all! )
Similarly, if we use Do / Would you mind if I…? to make a request, we may be anticipating possible objections:
- Would you mind if I put off talking to Henry until tomorrow? ~ I think that's a mistake. I think you should speak to him today
- would you mind if I turned off the TV? >>> the meaning same as may i turn off the TV? is it all right if I do it? will it cause you any trouble? is it problem to you?
THANKS FOR ATTENTION
SEMANTICS SUMMARY
semantics of course is the study of the meaning. that is a simple definition about semantics.
The word semantic (from French sémantique) was invented byMichel Bréal during the 19th century.
- According to Richmond H. Thomason " semantics is the study of the meaning of linguistics expression. The language can be natural language, such as English or Navajo, or a artificial language like a computer programming language ".
- According to The Evolution of language (2010) by W. Tecumseh Fitch " semantics is the branch of language study that consistently rubs shoulder with philosophy. this is because the study of meaning rises a host of deep problems that are the traditional stomping grounds for philosophers ".
- According to Hockett (1945) " language is a complex system from habits and the system has 5 subsystem namely Grammatical, Phonology, Morph-phonemic (morfo-fonemik), Phonetic and Semantic.
- According to Ferdinand de Saussure " linguistics without semantics is nothing ".
this pictures will give a simple explanation about semantics.
semantics of course has roles. this is the roles of semantics
Seven Types of Meaning
Geoffrey Leech in his ‘Semantic- A Study of meaning’ (1974) breaks down meaning into seven types or ingredients giving primacy to conceptual meaning. The Seven types of meaning according to Leech are as follows.
1) Conceptual or Denotative Meaning:
Conceptual meaning is also called logical or cognitive meaning. It is the basic propositional meaning which corresponds to the primary dictionary definition. Such a meaning is stylistically neutral and objective as opposed to other kinds of associative meanings. The aim of conceptual meaning is to provide an appropriate semantic representation to a sentence or statement. A sentence is made of abstract symbols. Conceptual meaning helps us to distinguish one meaning from the meaning of other sentences. Thus, conceptual meaning is an essential part of language. A language essentially depends on conceptual meaning for communication. The conceptual meaning is the base for all the other types of meaning.
2) Connotative Meaning:
Connotative meaning is the communicative value of an expression over and above its purely conceptual content. It is something that goes beyond mere referent of a word and hints at its attributes in the real world. The boundary between conceptual and connotative seems to be analogous. Connotative meaning is regarded as incidental, comparatively unstable, in determinant, open ended, variable according to age, culture and individual, whereas conceptual meaning is not like that . It can be codified in terms of limited symbols.
3) Social Meaning:
The meaning conveyed by the piece of language about the social context of its use is called the social meaning. The decoding of a text is dependent on our knowledge of stylistics and other variations of language. We recognize some words or pronunciation as being dialectical i.e. as telling us something about the regional or social origin of the speaker. Social meaning is related to the situation in which an utterance is used.
4) Affective or Emotive Meaning:
For some linguists it refers to emotive association or effects of words evoked in the reader, listener. It is what is conveyed about the personal feelings or attitude towards the listener. E.g. ‘home’ for a sailor/soldier or expatriate and ‘mother’ for a motherless child, a married woman (esp. in Indian context) will have special effective, emotive quality. In affective meaning, language is used to express personal feelings or attitude to the listener or to the subject matter of his discourse.
5) Reflected Meaning:
Reflected meaning and collocative meaning involve interconnection
At the lexical level of language, Reflected meaning arises when a word has more than one conceptual meaning or multiple conceptual meaning. reflected meaning has great importance in the study of semantics.
6) Collocative Meaning:
Collocative meaning is the meaning which a word acquires in the company of certain words. Words collocate or co-occur with certain words only e.g. Big business not large or great.Collocative meaning refers to associations of a word because of its usual or habitual co-occurrence with certain types of words. ‘Pretty’ and‘handsome’ indicate ‘good looking’. However, they slightly differ from each other because of collocation or co-occurrence. The word ‘pretty’ collocates with –girls, woman, village, gardens, flowers, etc. Collocative meanings need to be invoked only when other categories of meaning don’t apply. Generalizations can be made in case of other meanings while collocative meaning is simply on idiosyncratic property of individual words. Collocative meaning has its importance and it is a marginal kind of category.
7) Thematic Meaning:
It refers to what is communicated by the way in which a speaker or a writer organizes the message in terms of ordering focus and emphasis .Thus active is different from passive though its conceptual meaning is the same. Various parts of the sentence also can be used as subject, object or complement to show prominence. It is done through focus, theme (topic) or emotive emphasis. Thematic meaning helps us to understand the message and its implications properly.
in simple definition of the 7 types :
1. Conceptual Meaning = Logical, cognitive or connotative content.
2. Connotative Meaning = What is communicated by virtue of what language refers
3. Social Meaning = What is communicated of the social circumstances of Language
4. Affective Meaning = What is communicated of the feelings and attitudes of the Speaker through language.
5. Reflected Meaning = What is communicated through associations with another Sense of the same world.
6. Collocative Meaning = What is communicated through associations with words which co-occur with another word.
7. Thematic Meaning = What is communicated by the way in which the message is organized in terms of order and emphasis.
this pictures will give u more explanation about semantics.
Langganan:
Postingan (Atom)